Menampilkan 91 - 96 dari 438 Artikel
By greatnusa • 15 Februari 2022
Pahami contoh strategi korporasi, seperti growth strategy, stability strategy, dan retrechment strategy, serta fungsinya masing-masing di artikel ini.
Penggunaan strategi pada berbagai aspek sangat penting untuk ditentukan, seperti contoh strategi korporasi. Dalam korporasi atau perusahaan, penggunaan strategi yang berfungsi dengan baik dan tepat, dapat menyelamatkan seluruh perusahaan. Oleh karena itu dalam menentukan strategi mana yang ingin digunakan, perlu pemikiran dan perencanaan yang matang dari setiap pengambil keputusan di dalam perusahaan tersebut.
Untuk menjelaskan secara singkat, strategi adalah suatu arah dan ruang lingkup yang sewaktu-waktu akan berubah tergantung kepada sumber daya dan kemampuan yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk memenuhi harapan pemangku kepentingan. Adanya definisi ini, kita jadi mengetahui bahwa dasar dari penentuan strategi yang ada di tingkat korporasi adalah terpenuhinya harapan pemangku kepentingan.
Harapan yang dimaksudkan adalah goal atau tujuan yang telah ditetapkan sebelum bisnis berjalan. Harapan ini biasanya tercantum pada visi dan misi yang menjadi pijakan dan penentu ke mana perusahaan tersebut berjalan. Sebelum menentukan strategi pada aspek lainnya seperti pemasaran, sales, produksi dan lain-lain, strategi korporasi adalah strategi yang paling awal ditetapkan.
Oleh karena itu menentukannya dengan baik adalah langkah pertama yang krusial. Kini setidaknya kamu sudah tahu mengenai strategi, khususnya strategi di tingkat korporasi atau perusahaan. Kalau begitu langsung saja kita melihat strategi apa saja yang ada di tingkat korporasi.
Terdapat tiga strategi utama dalam strategi tingkat korporasi atau perusahaan. Strategi tersebut adalah Growth Strategy, Stability Strategy, dan Retrenchment Strategy. Dari setiap strategi utama yang ada, kita juga akan melihat strategi lainnya yang berhubungan atau tercakup di dalam setiap strategi utama tersebut.
Growth Strategy atau strategi pertumbuhan berfokus kepada pertumbuhan dari perusahaan dalam mencapai goal yang telah ditentukan. Pertumbuhan ini dilihat dari peningkatan-peningkatan yang berhasil dicapai oleh setiap departemen yang ada. Misalnya dalam satu tahun, perusahaan A memiliki tujuan bahwa akan ada peningkatan dalam pendapatan sebesar 70% dari tahun sebelumnya. Maka di akhir tahun tersebut, perusahaan akan melihat pertumbuhan perusahaan dari pendapatan yang mereka dapatkan.
Apakah sudah meningkat ke 70%, stagnan atau mengalami kemunduran. Strategi ini cocok digunakan bagi korporasi yang sedang mengembangkan sayapnya ke daerah lain atau bahkan ke luar negeri. Dalam menjalankan strategi ini, terdapat dua strategi lainnya yang menjadi dasar strategi pertumbuhan yaitu Concentration Strategy dan Diversification Strategy.
Strategi ini berfokus kepada produksi perusahaan setiap tahunnya atau bahkan setiap bulannya. Meskipun pertumbuhan tidak selalu bicara mengenai produksi, tapi mari kita andaikan sebagai produksi untuk menjelaskan hal ini. Strategi konsentrasi memilih satu dari sekian banyak peran untuk ia jalankan.
Misalnya seperti tadi di mana sebuah perusahaan berfokus pada produksi barang yang tujuan akhirnya adalah masuk ke dalam value chain. Perusahaan ini biasanya memilih produk yang esensial atau yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Strategi ini terbagi menjadi dua lagi yaitu Vertical Growth Strategy dan Horizontal Growth Strategy.
Strategi pertumbuhan vertikal terlihat seperti apa yang baru saja dijelaskan, di mana suatu perusahaan berusaha berfokus kepada produksi yang dapat dilakukan perusahaan. Hal ini dilakukan supaya perusahaan tersebut dapat masuk ke dalam value chain. Perusahaan tersebut berusaha untuk menguatkan produksinya agar mereka mendapatkan peran sebagai pemasok yang dibutuhkan oleh banyak pihak.
Baca Juga: Pengertian Manajemen Produksi dan Fungsinya
Berbeda tentunya dengan strategi pertumbuhan vertikal, strategi horizontal berfokus kepada perluasan produksi ke lokasi atau daerah lainnya. Strategi pertumbuhan horizontal berfokus untuk memastikan bahwa tujuan perluasan perusahaan secara geografis ke beberapa daerah terpenuhi dan dijalankan dengan baik.
Baca Juga: Pengertian Strategi Distribusi dan Contohnya Dalam Bisnis
Strategi diversifikasi digunakan saat suatu perusahaan telah mengalami pertumbuhan ke tujuan atau goal yang telah ditentukan di awal, sehingga tidak ada peluang untuk bertumbuh lagi dalam bisnis yang mereka jalani. Terdiversifikasi berarti perusahaan memutuskan untuk menjalankan bisnis dalam produk yang berbeda, baik produk dalam industri yang sama atau berbeda. Strategi ini terbagi menjadi dua yaitu Concentric dan Conglomerate.
Strategi ini dilakukan perusahaan dengan membuat produksi barang yang baru, tetapi masih dalam satu industri yang sama. Jadi setiap pengetahuan dari produksi sebelumnya atau produksi aslinya, tetap dapat digunakan untuk membangun produk yang baru. Perusahaan yang melakukan ini tidak perlu melakukan semuanya dari nol, karena sudah memiliki pengetahuan yang dibutuhkan di industri tersebut.
Berbeda dari strategi sebelumnya, strategi conglomerate berarti perusahaan tersebut memilih untuk membuka produksi produk yang berbeda dengan industri sebelumnya. Hal ini menandakan bahwa semua persiapan dalam membangun produksi produk yang baru, akan membutuhkan waktu yang lebih lama karena harus belajar dari nol tentang industri yang baru.
Seperti namanya, strategi ini digunakan oleh perusahaan yang berhasil beroperasi dalam lingkungan yang stabil atau yang dapat diprediksi. Perusahaan ini berusaha untuk mempertahankan strategi yang sudah dijalankan sebelumnya, agar hanya melakukan sedikit atau tanpa perubahan sama sekali. Strategi ini terbagi menjadi tiga strategi dasar.
Strategi ini menandakan bahwa perusahaan yang menggunakannya sudah “nyaman” dan merasa bahwa strategi yang sudah dilakukan sebelumnya adalah strategi yang baik dan menguntungkan perusahaan. Meskipun hal ini juga menandakan bahwa perusahaan tersebut tidak lagi melihat pertumbuhan dari bisnisnya, tetapi sudah merasa cukup.
Strategi ini dilakukan dengan berbagai cara yang dapat diambil oleh perusahaan dengan tujuan mempertahankan keuntungan yang didapatkan. Baik dengan memotong biaya yang ada atau menaikkan harga produk secara agresif. Strategi ini sangat berguna saat perusahaan sedang melewati masa-masa yang tidak mudah seperti saat krisis ekonomi 1998.
Strategi ini disebut juga masa percobaan. Sebuah perusahaan akan melakukan strategi ini, saat mereka berada pada masa transisi untuk berganti strategi. Strategi ini hanya digunakan dalam waktu yang sementara, sampai perusahaan melihat bahwa semuanya sudah kembali normal.
Retrenchment Strategy atau strategi penghematan dilakukan oleh perusahaan saat mereka mengalami kemunduran sebagai akibat dari adanya posisi mereka yang lemah dalam bisnis yang kompetitif. Strategi ini diharapkan dapat mengembalikan posisi perusahaan pada posisi yang kuat dan kembali kompetitif di dalam pasar.
Strategi ini adalah strategi pertama yang diambil saat perusahaan mengalami penurunan. Strategi ini berusaha menekan efisiensi operasional.
Baca Juga: Fungsi Manajemen Operasional Untuk Bisnis Yang Efektif
Strategi ini adalah strategi yang dilakukan dengan menjual aset untuk berbagai tujuan. Bisa juga dilakukan dengan pemotongan departemen yang mengalami kerugian.
Strategi ini adalah strategi terakhir yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan saat setiap usaha yang mereka ambil tidak membuahkan hasil apapun untuk mengembalikan posisi perusahaan. Strategi ini dilakukan dengan menjual seluruh aset dan menghentikan aktivitas produksi secara total. Dalam kata lain perusahaan tersebut ditutup untuk menghindari kerugian yang semakin besar.
Setiap contoh strategi korporasi yang sudah dijelaskan di atas digunakan sesuai keadaan masing-masing perusahaan. Strategi yang diambil tentu memiliki keuntungan dan risiko masing-masing saat dijalankan. Jika kamu tertarik mempelajari strategi-strategi dalam pengambilan keputusan suatu perusahaan, kamu dapat belajar bersama kami, GreatNusa.
Kursus daring (online) yang tersedia di GreatNusa, akan memudahkan kamu belajar apa pun, dari mana pun termasuk belajar strategi manajemen operasional. Semoga kamu juga menikmati belajar contoh strategi korporasi yang telah kami jelaskan dalam artikel ini, ya!
Kenali apa yang dimaksud dengan proses produksi serta jenis-jenisnya, seperti produksi massal, batch, dan layanan. Simak penjelasannya di artikel ini.
Apa yang dimaksud dengan proses produksi? Mungkin kita paham jika sebuah produk akan dihasilkan oleh perusahaan melalui sebuah proses. Namun jarang sekali bagi masyarakat luas paham proses produksi seperti apa yang dilewati untuk bisa mendapatkan produk akhir yang biasa kita jumpai dan gunakan.
Ketika sebuah perusahaan menciptakan produk dan barang untuk dijual kepada konsumen, maka mereka biasanya menggunakan proses produksi yang ketat. Hal ini melibatkan berbagai langkah, dimulai pada tahap input pembuatan produk hingga tahap output saat dijual ke pelanggan.
Sebuah proses produksi biasanya akan bergantung pada faktor-faktor seperti teknologi yang tersedia, berapa banyak produk yang dibutuhkan perusahaan untuk diproduksi, dan struktur organisasi. Untuk bisa memahami secara lebih lanjut mengenai hal ini, maka informasi di bawah ini akan bisa membantu kamu untuk mengenal secara lebih lanjut mengenai apa yang dimaksud dengan proses produksi.
Untuk mengubah bahan baku menjadi produk akhir yang dinikmati oleh para konsumen, maka ada proses yang harus dilewati. Hal ini lah yang biasa disebut sebagai sebuah proses produksi. Namun tentu saja penjelasan sederhana tersebut tidak akan cukup bagi kamu yang ingin mempelajari hal ini secara lebih lanjut.
Baca Juga: Pengertian Manajemen Produksi dan Fungsinya
Proses produksi adalah metode menggunakan input atau sumber daya, seperti tenaga kerja, peralatan, dan modal, untuk bisa menyediakan barang dan jasa kepada konsumen. Proses produksi biasanya mencakup bagaimana cara memproduksi sebuah produk secara efisien dan produktif agar bisa dijual untuk dapat menjangkau pelanggan dengan cepat tanpa menurunkan kualitas dari produk tersebut. Ada banyak jenis proses produksi yang bisa dilakukan oleh bisnis, sesuai dengan tujuan pembuatan, jumlah produksi, dan alat teknologi atau sistem perangkat lunaknya.
Ada beragam tipe produksi yang bisa digunakan oleh sebuah perusahaan untuk bisa menciptakan produk yang akan disajikan kepada para konsumen. Tipe-tipe produksi tersebut adalah sebagai berikut ini.
Untuk tipe produksi ini, karyawan terus menerus memproduksi barang yang sama. Untuk bisa memenuhi kuota yang ditargetkan, maka anggota tim biasanya dibagi menjadi beberapa tempat kerja yang berbeda. Setiap workstation biasanya mewakili satu bahan atau tambahan untuk suatu produk. Setelah produk mencapai akhir dari rentetan produksi, maka produk tersebut sepenuhnya lengkap dan siap dikirim ke pelanggan. Saat satu bagian produk sedang dikerjakan, bagian lain juga tetap beroperasi. Hal inilah yang membuat proses produksi bisa berjalan lebih efisien dan produktif.
Produk kerajinan yang memang terkenal akan kualitas buatan tangannya Ini tidak akan memiliki proses non-otomatis yang biasanya digunakan pada produk yang diproduksi secara masal. Produk ini membutuhkan perawatan dan perhatian untuk memberikan produk yang berkualitas kepada konsumen. Banyak perusahaan menggunakan jenis produksi ini ketika pelanggan memesan produk khusus yang menyertakan warna, bentuk, pola, atau kata unik tertentu pada desain.
Jika ada permintaan untuk produk tertentu dalam bentuk kelompok, maka tipe produksi batch ini akan dijalankan. Karyawan akan bekerja di unit tertentu dari setiap kelompok untuk menyelesaikan bagian yang berbeda dari batch tertentu. Hampir serupa dengan proses produksi massal. Namun hal yang membedakan adalah membangun beberapa produk yang berbeda dan membaginya menjadi berbagai kelompok, alias batch.
Baca Juga: fungsi-pengawasan-kuantitas-dan-kualitas-dalam-manajemen
Saat membuat produk dengan permintaan rendah, sebagian besar organisasi mengikuti proses produksi jenisi ini. Hal ini akan melibatkan seorang pekerja secara khusus membangun satu item sekaligus, daripada membaginya menjadi beberapa kelompok. Karena pelanggan akan memesan produk ini lebih jarang daripada yang lain, karyawan dapat secara singkat pindah dari posisi mereka dalam proses produksi massal dan menyelesaikan seluruh sistem otomatis untuk membangun produk ini secara khusus sebelum kembali ke tugas lain yang sedang berlangsung. Proses ini biasanya hanya berlaku untuk barang yang permintaannya sangat rendah atau pesanan unik bagi konsumen.
Perusahaan dapat memberikan layanan pribadi yang ditawarkan pada mesin yang bisa memberikan pelanggan sebuah pelayanan otomatis melalui tombol yang ditekan untuk meminta dan menerima bantuan. Bentuk lain dari metode produksi layanan ini berupa dukungan teknis. Jika pelanggan mengalami masalah dengan salah satu produk teknis perusahaan dan memerlukan panduan tambahan tentang cara menggunakannya, mereka dapat dengan cepat mengakses sumber daya dan materi untuk menjawab pertanyaan mereka jika tim support tidak tersedia saat itu.
Perusahaan bisa menciptakan produk yang unik dan disesuaikan dengan kebutuhan konsumen secara massal. Pelanggan mungkin memiliki opsi untuk memilih penyesuaian tertentu. Bisa berupa daftar warna, bentuk, atau pola. Ketika mereka memilih opsi tertentu, proses kustomisasi massal menyelesaikan proses unik secara otomatis untuk setiap item individual yang berbeda.
Secara umum, proses produksi akan dibagi menjadi empat tahapan, yaitu sebagai berikut:
Segala sesuatu yang akan dilakukan membutuhkan perencanaan. Dari aktivitas yang spesifik hingga keputusan besar dan berdampak pada produksi yang dijalankan oleh perusahaan. Dengan kata lain, akan sangat membantu jika perusahaan memiliki rencana dalam tahap produksi agar tidak kehilangan arah atau tujuannya, terutama di industri logistik. Proses perencanaan ini merupakan tahapan yang menentukan beberapa hal. Seperti produk apa yang akan dibuat, berapa banyak bahan baku yang digunakan, berapa biaya yang dibutuhkan, dan berapa banyak tenaga kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan produksi.
Routing atau penentuan aliran akan menentukan urutan kegiatan dari proses produksi. Hal yang menjadi fokus pada tahapan ini akan dimulai dari pengolahan awal bahan baku, pembentukan, pemolesan, finishing, quality control, hingga distribusi barang-barang. Pada tahap ini, kamu harus menentukan aliran secara akurat dan efisien agar bisa berjalan dengan efektif.
Baca Juga: Ketahui Apa yang Dimaksud Dengan Perilaku Konsumen dan Cara Memanfaatkannya
Penjadwalan ini akan menentukan kapan produksi harus dilakukan setelah alur selesai dibuat. Dalam pelaksanaannya, penjadwalan mempertimbangkan jam kerja pekerja dan lamanya setiap alur produksi. Secara umum, perusahaan akan membutuhkan jadwal induk yang kemudian dibagi atau dipecah menjadi beberapa rencana yang lebih rinci.
Tahapan ini akan menetapkan proses pemberian pesanan untuk memulai produksi setelah jadwal produksi ditetapkan. Untuk proses ini, perusahaan akan menyertakan hasil dari tahapan-tahapan sebelumnya. Mulai dari bahan baku, alur produksi, hingga waktu produksi. Jika tahap ini dapat dilakukan dengan sukses, kamu bisa berharap lebih jika proses produksi bisa berjalan dengan lancar.
Itulah beragam hal yang harus kamu ketahui dari proses produksi sebuah perusahaan. Agar bisa lebih paham dan mengerti mengenai apa yang dimaksud dengan proses produksi, maka kamu bisa belajar dari beragam materi manajemen operasional yang ada di GreatNusa. Tunggu apalagi, temukan jawaban yang lebih komplit dari pertanyaan apa yang dimaksud dengan proses produksi di sini.
Kenali pengertian pasar global serta manfaatnya, mulai dari meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga memenuhi permintaan pasar, di artikel ini.
Apakah kamu tahu apa pengertian pasar global? Apa itu pasar global dan mengapa dunia bisnis di Indonesia saat ini mulai berfokus terhadap pasar global?
Setiap pengusaha pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai yaitu memperkenalkan bisnisnya ke masyarakat luas. Bermula dari cakupan area, wilayah, nasional, hingga akhirnya internasional.
Tujuan untuk dapat memasarkan bisnis secara global tentu saja tidak mudah untuk diraih. Akan tetapi, setiap pengusaha memiliki kesempatan untuk dapat bersaing di pasar global sehingga diperlukannya pemahaman yang lebih dalam terhadap pemasaran global.
Lalu, apa itu pasar global dan apa saja dampaknya bagi para pelaku bisnis? Melalui artikel ini, GreatNusa akan memberikan informasi penting kepada kamu seputar pasar global mulai dari pengertiannya, manfaat, faktor pendorong, hingga strategi bisnis yang dapat dilakukan.
Secara garis besarnya, pasar global merupakan kegiatan usaha yang dijalankan secara global. Kegiatan usaha yang termasuk di dalam sini adalah perekrutan Sumber Daya Manusia (SDM), pencarian investor, hingga transaksi jual beli.
Seluruh kegiatan usaha yang disebutkan tersebut tidak hanya dilakukan secara lokal, namun secara global. Artinya, pengusaha dapat merekrut SDM, mencari investor, dan mengadakan transaksi jual beli dengan orang-orang yang berada di negara lain.
Berikut ini, ada 3 manfaat dari pasar global dalam dunia bisnis, yaitu:
Manfaat pertama dari terjadinya pasar global dalam dunia bisnis yaitu untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Seperti yang sudah kamu ketahui, ekonomi memiliki peranan yang sangat penting atau bahkan dikategorikan sebagai ujung tanduk dari keberlangsungan hidup suatu negara.
Pasar global memberikan kesempatan kepada seluruh pelaku bisnis untuk mencari keuntungan dari negara lain dan pada akhirnya dapat membantu pertumbuhan ekonomi negara dari berbagai hal. Pelaku bisnis yang berhasil bersaing di pasar global dapat membantu menciptakan lapangan kerja yang lebih besar, berkontribusi terhadap pembayaran pajak, serta memperkenalkan produk lokal di rancah internasional.
Persaingan di pasar global tidaklah mudah sehingga hal ini dapat mendorong setiap pengusaha untuk melakukan peningkatan kualitas terhadap produk atau jasa yang mereka tawarkan. Kualitas produk menjadi faktor penentu dari keberhasilan suatu bisnis di pasar global.
Baca Juga: Pengertian Manajemen Produksi dan Fungsinya
Manfaat terakhir dari terjadinya pasar global dalam dunia bisnis adalah untuk memenuhi permintaan pasar. Apabila permintaan pasar di suatu negara akan produk tertentu tinggi, namun ketersediaan produk tidak tercukupi, maka dengan adanya pasar global permintaan pasar tersebut dapat terpenuhi.
Sebagai contoh, demand di beberapa negara Asia terhadap tanaman porang yang dapat dijadikan sebagai sumber pangan shirataki sangatlah tinggi, namun mereka memiliki keterbatasan supply. Dengan demikian, Indonesia yang menjadi penghasil terbesar tanaman porang dapat memenuhi permintaan pasar dengan melakukan kegiatan ekspor tanaman porang.
Baca Juga: Kenali Apa Itu Strategi Pemasaran Global dan Contohnya
Pasar global dapat terjadi saat ini dikarenakan adanya 6 faktor pendorong berikut ini:
Tingginya tingkat persaingan di pasar global membuat seluruh pengusaha harus pintar dan kreatif dalam menyusun strategi bisnis. Oleh karena itu, untuk dapat menyusun strategi bisnis yang efektif dan tepat sasaran, ada 3 cara yang dapat dilakukan, yaitu:
Hal pertama yang dapat dilakukan dalam menyusun strategi bisnis di pasar global adalah dengan menentukan segmentasi pasar secara rinci. Banyak pelaku bisnis yang masih menyepelekan pentingnya menentukan segmentasi pasar.
Segmentasi pasar dapat membantu para pengusaha untuk memasarkan bisnis yang mereka miliki kepada kelompok masyarakat yang tepat. Strategi pemasaran yang disusun pun dapat diterima oleh calon pelanggan yang benar-benar tertarik untuk membeli suatu produk.
Apabila suatu perusahaan hanya memasarkan bisnisnya secara general, artinya tidak ada segmentasi pasar yang jelas, maka hasil akhir yang didapat tentu saja berbeda jauh dengan yang diharapkan. Sebaliknya, perusahaan yang memasarkan bisnis kepada segmentasi pasar yang jelas, calon pelanggan yang ingin dijangkau tentu akan menjadi lebih spesifik dan sedikit, namun hasil akhir yang didapat akan sesuai dengan yang sudah diperhitungkan dengan matang sebelumnya.
Sebagai contoh, apabila perusahaan A menjual tas branded, maka dapat dilihat segmentasi pasarnya adalah mereka yang memiliki penghasilan yang tinggi atau orang-orang kalangan menengah ke atas. Dengan demikian, kegiatan pemasaran yang dilakukan tentu harus sesuai dengan segmentasi pasar tersebut agar biaya, waktu, serta tenaga yang dikeluarkan untuk kegiatan pemasaran tidak terbuang dengan sia-sia.
Kegiatan promosi menjadi salah satu kunci kesuksesan perusahaan untuk dapat bersaing di pasar global. Dengan mengadakan kegiatan promosi, calon pelanggan akan tertarik untuk melakukan transaksi pembelian dari produk yang dipromosikan.
Ada berbagai macam kegiatan promosi yang dapat dilakukan oleh para pelaku bisnis seperti pemberian discount, gratis biaya kirim, cashback, bundling package, dan banyak lagi. Intinya, seluruh kegiatan promosi tersebut bertujuan untuk menarik perhatian calon pelanggan dalam pasar global.
Cara terakhir yang dapat dilakukan oleh pengusaha untuk dapat bersaing di pasar global adalah dengan melakukan kegiatan pemasaran secara digital atau yang biasa disebut dengan digital marketing. Cara ini dapat membantu meningkatkan visibilitas perusahaan agar dapat dikenal oleh calon pelanggan.
Berbagai macam strategi digital marketing tersedia untuk mendukung perkembangan bisnis di pasar global. Pelaku bisnis dapat memanfaatkan social media marketing, SEO dan SEM untuk website, bekerjasama dengan influencer, dan banyak lagi.
Baca Juga: 7 Strategi Digital Marketing Yang Efektif Tingkatkan Penjualan
Jadi, itulah informasi yang dapat kami sampaikan. Silakan ikuti kursus bisnis online dari GreatNusa apabila kamu ingin memahami dengan lebih dalam mengenai fundamental apa saja yang diperlukan untuk membangun bisnis dan memahami pengertian pasar global agar dapat mengembangkan bisnisnya secara global.
Kenali manfaat mempelajari perilaku konsumen, seperti membantu membuat strategi pemasaran hingga meminimalkan resiko bisnis. Simak infonya di artikel ini.
Manfaat mempelajari perilaku konsumen ternyata akan bisa membantu bisnis kamu mencapai level selanjutnya yang mungkin tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Apalagi pada saat ini, kondisi dari pasar sudah sangat ramai dengan beragam pilihan. Kamu harus bersaing dengan beragam bisnis lainnya yang sama-sama menawarkan produk atau jasa serupa. Dari segi konsumen, mereka akan memiliki beragam pilihan. Untuk memilih brand mana yang mereka inginkan, maka mereka tentu memiliki pertimbangan yang berbeda satu sama lain. Perilaku belanja dan mengonsumsi produk akan sangat memengaruhi keputusan tersebut.
Tentu saja jika kamu ingin meraih hasil yang terbaik serta bisa menggaet pelanggan yang tepat, maka bisnis harus paham apa saja behaviour yang dimiliki oleh konsumen, target pasar, atau calon konsumen mereka. Hal ini juga bisa berguna untuk menciptakan keinginan repeat purchase dari pelanggan yang sebelumnya sudah berhubungan dengan bisnis kamu.
Dengan mempelajari perilaku konsumen, maka perusahaan akan bisa mendapatkan berbagai informasi serta data yang dibutuhkan untuk bisa menciptakan sebuah dorongan agar mereka bisa membeli dari kamu.Mari kita pelajari berbagai macam manfaat yang bisa didapatkan ketika kamu bisa berhasil menerapkan pengetahuan yang didapatkan dari riset customer behaviour.
Jika kamu ingin mempelajari tentang perilaku konsumen. Maka kamu akan membutuhkan pemahaman antara hubungan konsumen dan bisnis, serta bagaimana konsumen bisa memutuskan untuk melakukan pembelian tertentu dan bukan yang lain.
Beberapa hal yang harus kamu pelajari dari perilaku konsumen adalah:
Setiap bisnis harus bisa melakukan perubahan yang dibutuhkan demi mencapai target yang diinginkan. Namun perubahan ini tidak bisa dilakukan berdasarkan hal yang random saja. Dibutuhkan data yang akurat agar bisa menghasilkan strategi yang tepat dan dibutuhkan oleh perusahaan. Mempelajari perilaku konsumen akan bisa membantu kamu pada saat ini. Melalui data dan pengetahuan yang berhasil dikumpulkan maka bisnis memiliki kemampuan untuk menganalisis lintasan yang mereka lalui saat ini dan melihat bagaimana mereka dapat lebih efektif untuk melayani konsumen mereka.
Jika berbicara mengenai manfaat dari mempelajari perilaku konsumen, maka salah satu hal yang akan bisa dirasakan adalah bagaimana hal ini bisa membantu kamu dalam mengurangi risiko terhadap bisnis.
Pelanggan merupakan aspek yang paling penting dalam menjalankan sebuah bisnis. Tanpa kehadiran mereka, maka bisnis tidak akan memiliki penjualan, tanpa penjualan, maka bisnis tidak akan bisa sukses. Ketika kamu mempelajari perilaku konsumen, maka pemahaman mengenai mengapa konsumen dapat berperilaku seperti itu akan bisa membantu bisnis dalam merencanakan produk dan layanan mereka dengan lebih baik. Jika sebuah bisnis sedang mempertimbangkan untuk merilis produk baru, yang terbaik adalah menguji bagaimana sikap konsumen terhadap produk tersebut dengan merilisnya di pasar kecil. Langkah ini bisa menghemat banyak uang bagi bisnis karena tidak perlu memproduksi produk dalam jumlah besar untuk bisa mengetahui bahwa konsumen tidak menyukai produk kamu.
Strategi pemasaran yang sukses, akan memiliki empat elemen utama dalam marketing mix: product, price, place dan promotion. Mempelajari perilaku konsumen dapat memberikan wawasan tentang bagaimana masing-masing elemen ini harus digunakan, sehingga kamu akan bisa menjawab beragam pertanyaan, seperti:
Dengan riset perilaku konsumen yang sudah dilakukan, maka perusahaan dapat menjawab pertanyaan di atas dengan lebih efektif, memastikan peluncuran produk akan berhasil.
Mempelajari bagaimana konsumen berperilaku, maka perusahaan akan bisa mendapatkan beragam feedback yang berguna dalam menghasilkan produk atau jasa yang lebih baik selanjutnya.
Perilaku konsumen, bisa dipengaruhi oleh berbagai macam hal, tentu saja membuatnya menjadi sesuatu yang selalu dinamis dan bisa berubah kapan saja. Tentu saja akan menjadi sebuah tantangan yang harus dilewati jika ingin menghasilkan strategi terbaik menggunakan data mengenai perilaku konsumen. Untuk bisa memahami dengan baik bagaimana seorang konsumen berperilaku, kita juga perlu tahu beragam faktor yang bisa memeengaruhinya. Berikut ini adalah faktor-faktor tersebut.
Unsur seperti harga suatu produk, pendapatan konsumen dan perbandingan dengan produk pesaing akan memiliki pengaruh yang kuat dalam cara konsumen berperilaku dan memutuskan sebuah pembelian.
Baca Juga: 10 Jenis Strategi Penetapan Harga dalam Dunia Bisnis
Nilai pribadi, budaya, nilai sosial, kelas sosial, kelas pendidikan, dan gaya hidup akan sangat memengaruhi bagaimana cara konsumen meninjau produk. Ada produk yang bisa diterima dengan baik di sebuah negara, namun ada juga produk yang sangat sulit untuk bisa meraih perhatian dari khalayak secara luas. Contohnya seperti minuman keras yang dijual bebas di beberapa negara, namun di Indonesia, regulasinya akan sangat ketat.
Sejarah, lokasi geografis, dan iklim seseorang juga dapat memengaruhi cara pelanggan berperilaku terhadap sebuah brand. Tentu para konsumen akan sangat kesulitan untuk membuat pembelian sebuah jaket musim dingin di negara tropis seperti Indonesia.
Bagaimana konsumen memahami bisnis, merek, dan kampanye pemasaran yang digencarkan bisa memengaruhi bagaimana mereka berperilaku terhadap bisnis. Banyak yang akan memilih untuk melakukan pembelian jika mereka mengenal dan paham mengenai sebuah produk.
Jika konsumen merasa tidak membutuhkan atau menginginkan produk yang disajikan, maka sangat mungkin mereka tidak akan membelinya, meskipun mereka memiliki uang dan dukungan sosial untuk melakukannya. Bisnis tidak dapat mengubah pikiran konsumen tentang apakah mereka harus membeli sesuatu atau tidak. Namun, mereka dapat berupaya menunjukkan kepada mereka produk yang kamu tawarkan adalah sesuatu yang dibutuhkan dalam hidup mereka.
Dengan memahami beragam faktor tersebut, maka kamu bisa merancang strategi yang lebih spesifik, menyesuaikan faktor mana yang kebanyakan dirasakan oleh target audiens kamu. Jika sebagian besar target audiens condong dipengaruhi oleh faktor ekonomi, maka kamu bisa mengubah harga produk menjadi lebih affordable.
Itulah beragam manfaat yang akan bisa digunakan oleh sebuah bisnis jika memutuskan untuk mempelajari bagaimana konsumen berperilaku. Jika kamu ingin tahu secara lebih lanjut mengenai hal ini, maka kursus manajemen bisnis dari GreatNusa ini bisa membantu kamu. Yuk mari kita rasakan manfaat mempelajari perilaku konsumen untuk bisnis yang sedang dijalankan.
Pelajari cara menghitung biaya produksi per unit, mulai dari mencatat biaya tetap dan variabel, hingga menentukan banyak unit, di artikel berikut ini.
Bagi kamu yang sudah membuka bisnis, apakah kamu mengerti cara menghitung biaya produksi per unit? Jika belum, kamu berada pada artikel yang tepat. Menghitung biaya produksi per unit atau per produk merupakan hal penting yang perlu kamu pelajari. Bahkan seharusnya perhitungan ini sudah kamu lakukan sebelum kamu mengambil keputusan untuk menjalankan bisnis.
Menghitung biaya produksi per unit akan membantu kamu dalam mengambil keputusan-keputusan penting, agar kamu terhindar dari risiko-risiko yang seharusnya bisa kamu hindari pada waktu yang akan datang. Namun tidak apa-apa, lebih baik kamu terlambat mengetahui dan menyadarinya sekarang daripada tidak sama sekali, bukan?
Sejak awal telah ditekankan mengenai pentingnya menghitung biaya produksi per unit, namun sebenarnya apa yang membuat biaya produksi per unit penting? Mari perhatikan penjelasan berikut ini.
Perhitungan biaya produksi per unit penting karena biaya ini akan membantu kamu dalam menentukan harga jual produk per unit ke pasar. Bayangkan jika kamu hanya memperkirakan harga jual produk berdasarkan harga pasar tanpa mengetahui modal yang telah kamu habiskan.
Mungkin saja penjualan kamu meningkat, tapi setelah beberapa bulan berjalan, ternyata uang hasil penjualan tidak memberikan keuntungan bahkan tidak balik modal. Saat biaya produksi per unit telah dihitung, kamu jadi bisa menentukan harganya sesuai dengan keuntungan yang ingin kamu dapatkan.
Misalnya setelah dihitung, biaya produksi per unit adalah Rp250.000,00. Kemudian harga produk yang beredar di pasaran adalah Rp275.000,00. Dengan kedua harga ini, kamu bisa menentukan harga jual misalnya Rp280.000,00.
Masih menggunakan lustrasi yang ada di atas, kamu juga dapat mengetahui apakah kamu akan mendapatkan keuntungan atau tidak. Kamu juga bisa melihat seberapa banyak untung yang didapatkan dari harga jual yang telah kamu tentukan sebelumnya. Misalnya kamu telah mengambil keputusan untuk menjual produk dengan harga Rp280.000,00.
Kalau biaya produksi per unit kamu adalah Rp250.000,00, maka kamu mendapatkan keuntungan sebesar Rp30.000,00. Jumlah ini didapatkan dari biaya produksi per unit dikurangi pendapatan per unit. Melihat hal ini bahkan kamu jadi bisa memperkirakan pendapatan per kuartal atau per tahun yang akan kamu dapatkan.
Selain kedua poin di atas, kamu juga dapat melihat keadaan perusahaan kamu secara garis besar. Masih dengan ilustrasi yang sama, yaitu biaya produksi per unit adalah Rp250.000,00 dan harga jual produk adalah Rp280.000,00. Kamu jadi bisa melihat bahwa keadaan perusahaan kamu masih tergolong sehat.
Sehat atau tidaknya suatu perusahaan dapat dilihat dari keuntungan yang didapatkan. Meskipun keuntungan hanyalah salah satu faktor penentu, tetapi kamu bisa tenang saat profit yang kamu dapatkan melebihi biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang tersebut.
Saat harga jual dari produk kamu sudah sesuai dan berada di atas biaya produksi, memang terlihat bahwa kamu akan mengalami keuntungan yang luar biasa. Namun kerugian juga bisa terjadi pada masa-masa yang sulit, bukan? Saat penjualan kamu mengalami penurunan dan harga jual dari produkmu tidak lagi menjadi relevan, kamu bisa mengambil keputusan untuk menyelamatkan bisnismu.
Baca Juga: 10 Strategi Pengambilan Keputusan yang Efektif
Kamu bisa memotong biaya produksi dengan mengurangi produksi misalnya. Kamu bisa menurunkan harga jual produk atau mengambil keputusan genting lainnya yang dapat membuat keadaan bisnis kamu menjadi stabil bahkan kembali ke posisi yang semula.
Biaya produksi per unit atau per produk adalah biaya yang dihabiskan oleh perusahaan saat mereka memproduksi suatu barang atau jasa. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa perhitungan ini adalah perhitungan yang sangat penting untuk dilakukan suatu bisnis atau perusahaan, bahkan sebelum mereka mulai melakukan bisnis mereka. Perhitungan ini akan menunjukkan dengan detail mengenai biaya yang perlu dikeluarkan oleh perusahaan selama proses produksi berlangsung.
Biaya produksi per unit ini terdiri dari dua komponen penting, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Jika tidak familier dengan istilah biaya produksi per unit, kamu juga bisa mengartikannya sebagai modal yang perlu kamu keluarkan sebagai penjual untuk membuat satu barang atau jasa. Biaya tetap adalah biaya yang perlu dikeluarkan oleh perusahaan, yang jumlah biayanya tidak berubah.
Biaya variabel adalah kebalikan dari biaya tetap, di mana biaya yang perlu dikeluarkan adalah biaya yang akan berubah. Kalau bahan baku produksi berubah dan nilai barang atau jasa berubah, maka biaya variabel juga akan berubah. Biaya produksi per unit dihasilkan dari jumlah total biaya tetap dan biaya variabel, yang akan dibagi dengan total unit yang diproduksi selama satu periode proses produksi.
Rumus dari biaya produksi per unit dapat dilihat sebagai berikut.
Biaya produksi per unit = (biaya tetap + biaya variabel) / total unit yang diproduksi
Jadi bagaimana cara kamu menghitung biaya produksi per unit? Berikut ini adalah cara menghitung biaya produksi per produk yang kamu buat.
Sebelum kamu mulai menghitung, pastikan kamu mencatat semua pengeluaran yang dikeluarkan. Pisahkan berdasarkan biaya tetap dan biaya variabel. Contoh dari biaya tetap adalah sebagai berikut:
Contoh biaya variabel atau biaya yang berubah adalah sebagai berikut:
Hitunglah biaya yang kamu miliki dan hitung jumlah produk yang bisa kamu produksi. Pastikan uang yang dikeluarkan dan jumlah produk yang dihasilkan, layak untuk kamu lakukan. Tentukan berapa banyak produk yang akan kamu dan tim produksi selama satu bulan. Misalnya kamu ingin membuat 20 tas per bulan, berarti biaya yang sudah kamu tuliskan sebelumnya adalah jumlah biaya untuk produksi 20 tas per bulan.
Setelah semua biaya tetap dan biaya variabel dituliskan. Setelah kamu menentukan jumlah produk atau unit yang akan kamu produksi. Kini saatnya untuk melakukan perhitungan. Mari kita andaikan dengan keterangan per bulan berikut ini.
Maka perhitungannya adalah sebagai berikut:
Biaya produksi per unit = biaya tetap + biaya variabel total unit yang diproduksi
Biaya produksi per unit = Rp10.000.000,00 + Rp30.000.000,00 / 20
Biaya produksi per unit = Rp40.000.000,00 / 20 = Rp2.000.000,00
Jadi biaya produksi per unit kamu adalah Rp2.000.000,00.
Kamu bisa menjadikan penjelasan di atas sebagai patokan untuk kamu yang baru saja belajar. Baca kembali jika ada yang kamu lupakan atau lewatkan supaya proses perhitungan yang kamu lakukan tidak salah. Sebenarnya, jika informasi dan penjelasan yang dibawakan lengkap dan detail, kamu bisa mengertinya dengan mudah, bukan? Seperti penjelasan di atas misalnya. Apabila kamu ingin belajar lebih lagi mengenai produksi dan cara mengaturnya, kamu bisa daftar kursus online bersama GreatNusa sekarang!
Terdapat berbagai macam kursus yang bisa kamu ikuti secara gratis. Materi yang dibawakan tentunya disiapkan oleh seorang ahli di bidangnya, seperti halnya materi manajemen operasional. Dapatkan lebih banyak topik kursus lainnya yang kamu butuhkan, hanya di GreatNusa! Semoga penjelasan di atas, membuat kamu mengerti cara menghitung biaya produksi per unit.
Perencanaan agregat adalah bagian vital dari proses produksi perusahaan. Kenali pengertian, jenis, dan cara membuatnya di artikel berikut ini.
Perencanaan agregat adalah salah satu hal yang harus bisa dikuasai untuk bisa menjalankan proses manajemen dengan maksimal. Dalam sebuah proses perencanaan bisnis, sebuah perusahaan akan bisa menyelesaikan apa yang dirancang jika bisa memenuhi ekspektasi yang ditargetkan. Rencana tahunan dari sebuah perusahaan akan terdiri dari beragam hal, mulai dari tenaga kerja, bahan baku, modal kerja, dll. Hal ini juga bisa dipecah dalam bentuk jangka menengah (6 bulan sampai 18 bulan). Proses mengerjakan persyaratan produksi untuk jarak menengah ini juga dikenal sebagai perencanaan agregat.
Agar setiap perusahaan bisa berhasil mendapat untung dari suatu produk, maka ada satu hal yang harus kamu perhatikan. Jika membuat terlalu sedikit produk, maka peluang finansial akan terlewatkan. Buat terlalu banyak maka uang bisa terbuang sia-sia pada bagian produksi dan pergudangan. Tentu ini akan menjadi dilema yang harus dihadapi. Untuk dapat menyeimbangkan antara permintaan dan kapasitas, perencanaan agregat bisa membantu kamu. Agar bisa memahami hal yang satu ini dengan lebih baik, maka kamu bisa mempelajari beragam informasi yang ada di bawah ini.
Perencanaan agregat merupakan metode untuk menganalisis, mengembangkan, dan memelihara rencana manufaktur yang berusaha untuk menghasilkan produksi yang konsisten dan tidak terputus. Perencanaan agregat paling sering difokuskan pada perkiraan penjualan yang ditargetkan, manajemen inventaris, dan tingkat produksi dalam jangka menengah antara 6 hingga 18 bulan mendatang.
Perencanaan agregat memainkan bagian penting dalam mencapai tujuan jangka panjang organisasi. Perencanaan agregat akan sangat membantu dalam:
Baca Juga: Contoh Perencanaan Agregat pada Perusahaan yang Bisa Diterapkan
Untuk membuat rencana agregat, kamu harus terlebih dahulu menentukan jumlah unit yang diproduksi selama jangka waktu tertentu. Baik secara kapasitas, jumlah unit yang dibutuhkan, dan seberapa banyak permintaan pelanggan. Berikut adalah beberapa faktor yang sangat berpengaruh dalam hal ini
Saat permintaan rendah, turunkan harga agar sesuai dengan kapasitas. Kamu juga dapat melakukan sebaliknya; ketika permintaan tinggi, naikkan harga.
Kegiatan pemasaran dan promosi dapat memengaruhi permintaan produk atau layanan kamu.
Baca Juga: 7 Strategi Digital Marketing Yang Efektif Tingkatkan Penjualan
Tunda pengiriman hingga permintaan memenuhi kapasitas.
Buat permintaan lain untuk melengkapi permintaan yang sudah ada.
Perusahaan dapat memberhentikan atau mempekerjakan karyawan untuk memenuhi permintaan atau menanggapi kekurangannya. Lembur, subkontrak atau penggunaan tenaga kerja sementara juga pilihan yang bisa digunakan.
Baca Juga: Mengenal Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Karena fungsinya yang menyeimbangkan perencanaan strategis jangka panjang dengan keberhasilan produksi jangka pendek, perencanaan agregat menjadi sebuah hal yang sangat dibutuhkan. Faktor-faktor berikut sangat penting sebelum proses perencanaan agregat benar-benar dapat dimulai;
Agar perencanaan agregat berhasil, masukan berikut diperlukan;
Baca Juga: 4 Urutan Tahap Perencanaan Proses Produksi
Jika sudah mempertimbangkan beragam faktor di atas, maka kini saatnya kamu mulai membangun strategi mengenai perencanaan agregat melalui 3 cara yang tersedia. Setiap strategi yang ada di bawah ini memiliki beragam pendekatan yang bisa disesuaikan dengan perusahaan. 3 strategi utama yang digunakan adalah:
Tujuan dari strategi perencanaan agregat adalah untuk menjaga tingkat produksi dan tingkat tenaga kerja agar bisa seimbang. Untuk bisa mencapai hasil yang diinginkan, maka kamu akan membutuhkan peramalan permintaan yang kuat untuk mengetahui apakah tingkat produksi harus ditingkatkan atau diturunkan seiring permintaan pelanggan tumbuh dan menyusut. Strategi perencanaan produksi agregat ini akan membuat tenaga kerja tetap stabil, tetapi dapat meningkatkan inventaris produk dari perusahaan.
Untuk strategi yang satu ini, perusahaan akan berusaha mengejar permintaan pasar. Produksi sesuai dengan permintaan dan kelebihan persediaan tidak ditahan. Ini adalah bagian dari strategi produksi ramping, yang bisa menghemat uang dengan menunggu sampai pesanan didapatkan. Jika kamu kesulitan untuk bisa memenuhi permintaan yang datang dari pasar, produktivitas dan kualitas dapat dikurangi. Namun itu dapat berdampak negatif pada moral tenaga kerja perusahaan.
Strategi yang satu ini berupa gabungan hybrid dari dua strategi sebelumnya. Ini menjaga keseimbangan antara tingkat produksi, tenaga kerja, dan tingkat persediaan, sambil tetap merespons permintaan saat berubah. Alternatif ini menawarkan sedikit fleksibilitas yang dapat memenuhi permintaan saat bekerja untuk menjaga biaya produksi tidak terlalu tinggi.
Dengan memenuhi tujuan strategis dari perencanaan agregat, produsen dapat menyeimbangkan permintaan produksi jangka pendek dan jangka panjang serta mengoptimalkan produktivitas dan keuntungan. Selai hal tersebut beragam keuntungan tambahan lainnya yang akan bisa perusahaan dapatkan adalah:
Sebagai salah satu bagian dari ilmu manajemen, rencana agregat adalah sebuah pengetahuan yang akan bisa membantu kamu dalam meraih hasil terbaik untuk bisa mencapai tujuan akhir yang diinginkan perusahaan.
Selain menguasai satu materi saja, akan lebih baik jika paham berbagai macam hal yang terkait untuk bisa menyusun perencanaan yang lebih matang. Salah satu hal yang juga bisa kamu perdalam untuk bisa menghasilkan perancangan rencana yang efektif untuk perusahaan adalah manajemen operasional.
Manajemen operasional merupakan sebuah pengelolaan (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian, dan pengendalian) semua kegiatan yang berhubungan dengan barang dan jasa secara langsung. Tentu saja ini akan berhubungan dengan beragam hal yang ada dalam fungsi pengelolaan perusahaan, termasuk rencana agregat.
Jika kamu bingung ingin belajar hal ini di mana, mungkin belajar strategi manajemen operasional di GreatNusa akan bisa membantu kamu. Tunggu apalagi, mari belajar beragam pengetahuan yang berguna di sini, mulai dari webinar, teknik, perkembangan diri, bisnis dan manajemen, ekonomi, desain, teknologi, dan masih banyak lagi. Perencanaan agregat adalah salah satu hal yang bisa kamu pelajari di sini untuk bisa membangun rencana perusahaan yang optimal, efektif, dan berhasil.