Menampilkan 127 - 132 dari 438 Artikel
Ketahui macam macam biaya produksi, seperti biaya tetap, tidak tetap, marginal, total, dan rata-rata. Temukan penjelasannya di artikel berikut ini.
Seorang manajer perusahaan yang baik akan mengetahui macam macam biaya produksi. Biaya produksi merupakan salah satu aspek penting yang harus ada dalam suatu perusahaan. Dengan biaya tersebut, perusahaan dapat memproduksi suatu barang sehingga mendapat imbal hasil.
Pada artikel ini, kami akan menjelaskan mengenai macam-macam biaya produk beserta contoh-contohnya yang biasanya ada pada sebuah perusahaan.
Klasifikasi biaya produksi sangat penting bagi perusahaan untuk mengetahui jenis biaya apa saja yang dibutuhkan selama proses manufaktur produk, agar dapat mempermudah dalam perhitungan harga pokok barang nantinya.
Klasifikasi biaya produksi memiliki pengaruh terhadap perhitungan laporan keuangan perusahaan. Mengapa? Karena perusahaan harus dapat memahami dengan benar apa saja jenis biaya produksi yang dikeluarkan sehingga dapat menghitungnya dengan benar.
Setidaknya, ada 5 jenis biaya produksi yang umum dan biasanya berlaku ketika mengelola produk. Berikut adalah macam-macam biaya produksi:
Biaya tetap adalah pengeluaran yang jumlahnya tidak akan berubah, meskipun volume produksi barang mengalami peningkatan atau penurunan. Jenis biaya ini memiliki sifat yang pasti, sehingga dapat dianggarkan dengan tepat.
Unsur biaya tetap memiliki jumlah nominal yang sama yang harus dibayarkan untuk setiap proses produksi. Biaya tetap tidak akan mengalami pembengkakan meskipun proses produksi sibuk, sehingga dapat meningkatkan output.
Salah satu contoh biaya tetap yang harus dibayar oleh perusahaan dalam jumlah yang sama walaupun volume produksi berubah adalah biaya sewa pabrik. Perusahaan wajib membayar biaya tersebut secara berkala sesuai dengan harga yang disepakati.
Bentuk lain dari biaya tetap adalah pengeluaran perusahaan untuk membayar gaji bulanan karyawan. Pengeluaran perusahaan lain yang termasuk ke dalam biaya diantaranya:
Biaya tidak tetap adalah biaya yang besarnya bergantung pada jumlah produksi dari produk yang sedang diolah. Oleh karena itu, semakin banyak barang yang diproduksi, makan semakin besar biaya tidak tetap yang dikeluarkan.
Selain itu, besaran biaya tidak tetap juga dapat dikaitkan dengan kondisi pasar. Misalnya, ketika daya serap pasar terhadap produk sedang meningkat, maka nilai biaya tidak tetap yang harus dikeluarkan juga akan meningkat.
Contoh pengeluaran dari biaya tidak tetap:
Biaya marginal juga dapat disebut sebagai pengeluaran tambahan yang akan digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan produksi. Perusahaan dapat mengetahui jumlah output maksimum yang dapat diperoleh selama proses produksi dengan menambahkan biaya marginal.
Perhitungan biaya marginal dilakukan dengan menambahkan biaya tidak tetap selama proses produksi. Perusahaan juga dapat menghubungkan biaya tetap dengan biaya marginal ketika memproduksi output tambahan.
Fungsi biaya marginal adalah untuk membantu perusahaan memaksimalkan operasi secara keseluruhan. Hal ini akan memungkinkan perusahaan untuk mencapai nilai keuntungan produk yang maksimal dengan lebih efisien.
Biaya marginal hanya dapat dihitung setelah biaya tetap dan biaya variabel diketahui oleh perusahaan. Perhitungan biaya marginal dilakukan dengan membagi kenaikan biaya dan perubahan jumlah target produksi.
Contoh pengeluaran untuk biaya marginal:
Biaya total adalah keseluruhan biaya yang diperoleh dari penggabungan biaya variabel dan biaya tetap. Biaya total ini akan menjadi informasi tentang jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menghitung Biaya Produksi Per unit?
Biaya total ini hanya dapat dihitung apabila perusahaan telah memiliki output berupa produk jadi yang siap dijual. Perhitungan biaya total ini harus dilakukan setiap kali masa produksi selesai agar dapat segera dilaporkan.
Biaya total ini bersifat komprehensif karena mencakup seluruh pengeluaran perusahaan selama proses produksi. Biaya bahan baku, administrasi, dan pemasaran harus diperhitungkan dalam total biaya ini.
Biaya rata-rata adalah biaya per unit yang akan diperoleh dengan membagi total pengeluaran dengan total output produksi. Biaya rata-rata ini dibutuhkan oleh perusahaan untuk menentukan keputusan produksi pada masa yang akan datang.
Biaya produksi per unit akan diketahui dengan menghitung biaya rata-rata ini. Selanjutnya, perusahaan dapat menentukan persentase keuntungan yang ingin dicapai dari biaya rata-rata. Biaya rata-rata akan dibandingkan dengan biaya tetap ketika membuat keputusan produksi.
Dari hasil perbandingan tersebut akan diperoleh informasi mengenai biaya mana yang lebih tinggi antara biaya tetap dan biaya variabel. Hal ini dapat dijadikan sebagai tolak ukur bagi perusahaan untuk menentukan laba yang ideal.
Contoh pengeluaran untuk biaya rata-rata: Jika biaya total dalam satu bulan adalah 400 juta, dan kegiatan produksi menghasilkan 400 buah barang, maka biaya rata-rata adalah hasil pembagian keduanya, yaitu 1 juta.
Demikian penjelasan mengenai macam macam biaya produksi. Jika kamu tertarik untuk mempelajari topik ini lebih lanjut, kamu bisa mengikuti kursus strategi manajemen operasional di GreatNusa.
Pelajari rumus biaya produksi yaitu total biaya produksi dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan. Simak penjelasan dan contohnya di artikel ini.
Proses produksi merupakan kegiatan operasional utama dari suatu industri atau perusahaan manufaktur. Perusahaan akan memperhitungkan adanya biaya produksi pada saat pengolahan dimulai dari bahan mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi. Menghitung biaya produksi ini akan menjadi vital karena umumnya akan memakan biaya yang besar. Oleh karena itu, kamu harus tahu rumus biaya produksi untuk dapat menghitung biaya dengan tepat.
Perhitungan biaya produksi dapat dibilang cukup kompleks karena banyaknya jenis komponen pengeluaran pada perusahaan manufaktur. Oleh karena itu, pemahaman lebih lanjut terkait hal tersebut cukup penting.
Berikut ini adalah ulasan mengenai rumus biaya produksi serta pengertian, mengapa manajer harus mengetahui biaya produksi, dan contoh perhitungannya..
Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama proses manufaktur atau pengolahan dengan tujuan menghasilkan produk yang siap dipasarkan. Perhitungan biaya produksi ini akan dilakukan mulai dari awal pengolahan, hingga barang tersebut jadi atau bahkan setengah jadi.
Biaya produksi terdiri dari berbagai jenis biaya. Biaya ini masing-masing memiliki sifat dan besaran yang dapat berubah drastis tergantung pada kebijakan perusahaan.
Akumulasi biaya yang diperlukan oleh perusahaan untuk dapat mengolah bahan baku menjadi produk jadi disebut sebagai biaya produksi. Ruang lingkup biaya produksi meliputi 3 elemen, yaitu: bahan baku, tenaga kerja langsung, dan pengeluaran tambahan.
Biaya produksi akan dibebankan kepada perusahaan sampai proses pengolahan dapat menghasilkan barang yang siap dijual di pasar. Nantinya, biaya-biaya tersebut akan dihitung per unit produk, sehingga memudahkan dalam menghitung dan mengambil angka profit.
Biaya-biaya ini nantinya akan mengarah pada pembentukan harga pokok barang jadi pada akhir periode akuntansi. Pengorbanan ekonomi secara keseluruhan yang digunakan dalam mengolah bahan mentah menjadi barang jadi dan siap dipasarkan tersebut juga termasuk ke dalam biaya produksi.
Mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan selama proses manufaktur merupakan langkah penting yang harus dilakukan oleh seorang manajer perusahaan.
Dengan mengetahui biaya-biaya yang timbul dari setiap aliran produksi perusahaan, manajer dapat mengambil keputusan penting untuk mengoptimalkan proses produksi, mengatur jadwal pengiriman barang, dan berbagai kegiatan produksi umum lainnya, sehingga proses produksi diharapkan dapat berjalan lebih efisien dari periode sebelumnya.
Aktivitas manajer dalam menganalisis proses dan biaya produksi juga berguna untuk menentukan harga jual produk agar sesuai dengan margin yang diharapkan. Misalnya, pengelola rumah makan harus selalu melacak dan meneliti harga bahan baku yang berkaitan dengan produk yang dijual.
Jika sewaktu-waktu harga bahan baku naik dan memengaruhi biaya produksi, maka manajer memiliki pilihan untuk menaikkan harga jual produk atau mengurangi unsur biaya produksi lainnya.
Baca Juga: 4 Urutan Tahap Perencanaan Proses Produksi
Biaya produksi diperhitungkan selama proses manufaktur produk. Salah satu contoh yang akan dibahas kali ini adalah sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang Food & Beverages di mana produk yang akan dihasilkan adalah kopi botol.
Dalam hal ini, perusahaan tersebut memproduksi kopi botol dengan hasil produk sejumlah 4000 buah barang jadi selama satu bulan. Berikut ini adalah rincian biaya produksinya:
Total biaya produksi yang dikeluarkan untuk memproduksi 4000 buah kopi botol adalah 18,000,000. Dari total pengeluaran tersebut, biaya produksi per unit dapat ditentukan dengan membagi total biaya dengan jumlah produk. Perhitungannya adalah: Total Biaya Produksi / Jumlah Produk = 18,000,000 / 4000 = 4500.
Selanjutnya perusahaan dapat menentukan harga jual dengan menghitung biaya produksi per unit ditambah persentase keuntungan.
Pada produk ini, persentase keuntungan yang digunakan adalah 40% dari biaya produksi. Jadi, perhitungan harga jual per unit adalah: 4500 + (40% x 4500) = 6300
Perusahaan akan dapat menentukan harga jual secara lebih tepat dengan mengetahui total biaya produksi. Selain itu, informasi biaya ini juga berguna bagi perusahaan untuk meminimalkan potensi risiko selama proses produksi.
Jika kamu ingin mempelajari topik ini secara lebih lanjut, kamu bisa mengikuti kursus mata kuliah manajemen operasional di GreatNusa. Semoga penjelasaan mengenai rumus biaya produksi ini dapat membantumu.
Kenali jenis jenis perilaku konsumen, seperti complex buying behavior serta variety seeking behavior. Temukan penjelasannya di artikel ini.
Tahukah kamu apa saja jenis jenis perilaku konsumen? Mempelajari dan memahami dengan benar perilaku konsumen akan sangat membantu kamu dalam menjalankan bisnis. Memahami perilaku mereka bisa menjadi informasi tambahan bagaimana konsumen ingin diperlakukan. Informasi inilah yang nantinya membuat kamu bisa memberikan kualitas produk dan layanan yang lebih baik untuk konsumen. Jika dalam menjalankan bisnis kamu belum mengerti mengenai perilaku konsumen, coba untuk berhenti sejenak dan mempelajari perilakunya di artikel ini.
Perilaku konsumen adalah tindakan yang dilakukan konsumen saat melakukan pembelian suatu barang atau jasa, yang dalam pengambilan keputusannya dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini.
Dari ketiga faktor yang bisa memengaruhi perilaku konsumen, terdapat empat jenis perilaku konsumen yang bisa diidentifikasi. Berikut adalah penjelasannya masing-masing.
Perilaku pembelian yang kompleks adalah perilaku yang dimiliki oleh konsumen saat ingin membeli barang yang mahal. Harga yang mahal membuat konsumen perlu berpikir berkali-kali sebelum akhirnya melakukan pembelian atau “investasi” terhadap suatu barang. Tidak jarang bahkan konsumen melakukan perbandingan dan penelitian suatu produk sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli produk tersebut. Pembelian saham atau investasi bisa dijadikan contoh perilaku pembelian yang kompleks.
Baca Juga: 10 Jenis Strategi Penetapan Harga dalam Dunia Bisnis
Perilaku pembelian jenis ini membutuhkan konfirmasi dari satu atau lebih pihak untuk meyakinkannya bahwa pembelian yang telah dilakukan adalah keputusan yang tepat. Konsumen dengan perilaku ini cenderung menyesali keputusan yang telah dibuat, karena tidak dapat membedakan produk dengan merek yang berbeda.
Ini terjadi karena konsumen tidak memiliki pengetahuan yang cukup baik terhadap produk yang ingin dibeli. Mereka membutuhkan seseorang yang bisa menjelaskan perbedaan dari merek yang satu dengan merek yang lain atau dari produk yang satu dengan produk yang lain.
Perilaku pembelian yang sudah menjadi kebiasaan dicirikan oleh pembelian suatu barang yang tidak lagi membutuhkan pertimbangan. Konsumen dengan perilaku ini biasanya tidak lagi melirik produk lain karena sudah terbiasa dengan satu produk tersebut.
Jika ada barang lain yang sedang diskon, mereka tidak akan tertarik membelinya dan tetap bertahan dengan produk yang sudah biasa dibeli. Ini membuktikan bahwa sebenarnya konsumen tidak memiliki loyalitas kepada merek, namun lebih kepada kebiasaan yang sudah terbentuk di dalam dirinya.
Perilaku terakhir adalah konsumen yang memiliki keinginan untuk membeli produk berbeda dari yang biasanya dibeli. Alasannya bukan karena produk tersebut tidak lagi memberikan manfaat atau kualitasnya buruk, melainkan konsumen hanya ingin mencoba variasi baru.
Konsumen yang mencari berbagai variasi produk umumnya akan lebih mudah untuk dikenalkan pada produk-produk terbaru. Jika konsumen bisnis kamu memiliki perilaku pembelian seperti ini, pemberian diskon, promo atau bundle bisa dijadikan cara jitu untuk menarik hati mereka.
Baca Juga: Berikut Manfaat Mempelajari Perilaku Konsumen yang Akan Berdampak Untuk Bisnis Kamu
Jadi jenis perilaku mana yang menggambarkan konsumen kamu? Saat kamu sudah mengenali perilaku mereka, menentukan strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan bisnis akan jadi jauh lebih mudah. Jika kamu tertarik mempelajari aspek-aspek penting lainnya dalam membangun bisnis, kursus bisnis online di GreatNusa bisa jadi pilihan tepat.
Terdapat banyak topik bisnis yang bisa kamu pelajari dari mana pun dan kapan pun. Penjelasan di atas hanyalah sekilas dari keseluruhan informasi mengenai konsumen. Jika kamu ingin mempelajari konsumen lebih dari sekedar jenis-jenis perilaku konsumen, kamu bisa langsung mengunjungi website GreatNusa.
Kenali model perilaku konsumen, mulai dari model Pavlovian, Input, Process, dan Output, hingga sosiologis. Temukan penjelasannya di artikel ini.
Bisnis wajib memahami model perilaku konsumen jika ingin mencapai keuntungan dari produknya. Perilaku konsumen melibatkan keputusan seseorang dalam mengeluarkan uang, tenaga, dan waktu untuk membeli barang tersebut. Keputusan ini menjadi salah satu penentu keberhasilan bisnis atau produk di masyarakat.
Produk akan berhasil di pasar kalau kamu mengetahui analisis perilaku konsumen yang tepat. Mari belajar tentang perilaku konsumen serta modelnya di artikel ini.
Perilaku konsumen merupakan salah satu jenis riset perusahaan dalam memahami target pasarnya. Perusahaan mempelajari kegiatan, tindakan, dan proses psikologis yang mendorong seseorang membeli produk tersebut. Pengamatan mereka dimulai sebelum orang tersebut membeli barang, kemudian membelinya, menggunakan, hingga mengevaluasi tersebut.
Banyak sekali faktor yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Perusahaan harus memahami semua faktor tersebut, baik internal maupun eksternal, agar mampu memasarkan produk yang tepat. Mereka pun tahu kapan harus berinovasi terhadap produknya sesuai kebutuhan masyarakat kala itu.
Penjelasan perilaku konsumen bisa dipahami dengan model yang tersedia. Ada tiga model yang bisa kamu gunakan untuk menganalisis perilaku konsumen. Apa saja?
Model ini digagas oleh Ivan Pavlov untuk mengetahui proses belajar seseorang. Model Pavlovian berguna pula untuk memahami perilaku konsumen dari caranya mempelajari suatu produk, kemudian membelinya. Analisis perilaku konsumen model ini didasarkan pada kondisi psikologi manusia.
Ada tiga indikator perilaku konsumen menurut Pavlov, yaitu drive, drives, dan reinforcement. Drive merupakan indikator pertama, di mana ada rangsangan (stimuli) yang memancing sebuah aktivitas. Dalam hal ini, perilaku konsumen saat berbelanja dipengaruhi rangsangannya untuk memenuhi kebutuhan.
Kedua, drives atau kebutuhan psikologis manusia saat memilih produk, seperti lapar, haus, lelah, suka, dan lain-lain. Drives ini berperan sebagai penguat drive atau stimuli, sehingga terjadi penguatan atau reinforcement. Indikator terakhir ini yang menjadi pendorong pembelian produk.
Model ini lebih sederhana dan melihat perilaku konsumen dalam membuat keputusan pembelian. Sesuai namanya, ada tiga tahap yang dilalui konsumen saat berinteraksi dengan sebuah produk.
Pertama, konsumen melalui tahap input saat terpapar strategi marketing produk tersebut, seperti melihat iklannya. Input-nya bisa pula berupa marketing mix yang terdiri dari 4P, yakni product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi).
Baca Juga: 10 Jenis Strategi Penetapan Harga dalam Dunia Bisnis
Konsumen masuk ke tahap process yakni menciptakan keputusan pembelian (buying decision). Keputusan tersebut lahir dari berbagai faktor, salah satunya lingkungan sekitar. Setelah keputusan dibuat, lahirlah output berupa respons konsumen terhadap produk atau perusahaan, apakah mereka jadi membeli atau tidak.
Model terakhir melihat keputusan pembelian konsumen berdasarkan pengaruh lingkungan sekitarnya. Konsumen merupakan bagian dari masyarakat, jadi keputusan pembeliannya pun dipengaruhi oleh kondisi sosiologis di sekitarnya.
Lingkungan sekitar konsumen terbagi menjadi dua: primary society dan secondary society. Lingkungan primer terdiri dari keluarga dan orang terdekat konsumen. Mereka memberikan pertimbangan dan ulasan tentang produk yang ingin dibeli konsumen secara mendalam, sehingga memengaruhi keputusan pembeliannya.
Secondary society merupakan orang lain dalam lingkungan yang memiliki minat sama seperti konsumen. Influencer atau tokoh masyarakat yang melakukan endorse atau mengulas suatu produk termasuk dalam secondary society konsumen.
Pengetahuan mendalam tentang pemasaran sangat dibutuhkan agar analisis perilaku konsumen tidak gagal. Riset perilaku konsumen bukan pekerjaan mudah karena harus menganalisis kondisi masyarakat yang rumit. Tenang saja, kamu bisa mengikuti kursus manajemen pemasaran di GreatNusa untuk memperdalam pengetahuanmu. Setelah selesai kursus, kamu pasti bisa mengaplikasikan model perilaku konsumen di atas dalam proses analisisnya.
Kenali proses manajemen strategis dan langkahnya, mulai dari perumusan strategi, implementasi, hingga evaluasi strategi. Temukan penjelasannya di sini.
Implementasi proses manajemen strategis yang tepat akan menghasilkan sistem kerja yang efektif. Perusahaan lebih siap menghadapi persaingan bisnis jika menerapkan tipe manajemen ini. Akhirnya, bisnis mampu mencapai kekuatan tertinggi dan meraih keuntungan besar dari penerapan manajemen strategis.
Apakah manajemen strategis itu serta seperti apa prosesnya? Cari tahu selengkapnya lewat artikel berikut ini.
Manajemen strategis merupakan langkah dan cara perusahaan dalam mencapai tujuan atau targetnya. Pemimpin perusahaan melakukan perumusan, implementasi, dan terakhir, melakukan evaluasi terhadap berbagai keputusan yang dibuat. Keputusan tersebut dikenal sebagai strategi, yang mencakup nilai dan tanggung jawab perusahaan, kapabilitas material, hingga sistem administrasi atau kerja.
Ada tiga fokus fungsi manajemen strategis: pencapaian tujuan perusahaan, pengembangan kebijakan dan rencana mencapai sasaran, dan alokasi sumber daya untuk kegiatan bisnis perusahaan tersebut. Kesimpulannya, semua keputusan yang dihasilkan pimpinan perusahaan langsung diaplikasikan oleh setiap anggotanya agar tercapai tujuan yang diharapkan.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud Dengan Strategi Bisnis? Seperti Apa Hal Ini Bisa Membantu Bisnis Anda?
Manajemen strategis hadir dan diaplikasikan di perusahaan karena ada tujuannya, yakni:
Manajemen strategis mengharuskan seorang pimpinan menentukan arah atau tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan ini disampaikan kepada anggotanya agar diimplementasikan. Perusahaan dengan arah yang jelas memiliki landasan kuat dalam mencapai keberhasilan lewat kegiatan bisnisnya.
Pimpinan atau eksekutif perusahaan dapat mengantisipasi perubahan yang mungkin terjadi, mengingat perkembangan bisnis bersifat dinamis. Manajemen strategis membantu mereka dalam menyiapkan pedoman dan pengendalian perubahan. Kerangka berpikir pimpinan lebih luas dan mereka bisa memberikan kontribusi yang baik untuk masa depan.
Baca Juga: Mengenal Strategi Kepemimpinan dalam Dunia Kerja
Pimpinan perusahaan hendaknya memastikan agar setiap kegiatan bisnisnya berjalan efisien. Manajemen strategis menjadi alat bagi mereka untuk mampu melakukan pekerjaan jadi lebih baik. Fokus dan konsentrasi pekerja jadi lebih serius supaya menghasilkan pekerjaan yang efektif.
Baca Juga: Definisi dan Cara Evaluasi Kinerja Karyawan
Proses manajemen strategis terbagi menjadi tiga tahap, sesuai pengertiannya yang disebutkan sebelumnya. Prosesnya terdiri dari perumusan (formulation), implementasi (implementation) dan evaluasi (evaluation). Berikut adalah uraian proses manajemen strategis perusahaan.
Tahap awal manajemen strategi berpusat pada penetapan fondasi dan arah bisnis. Pimpinan merumuskan strategi seperti: pengembangan visi dan misi, analisis SWOT (kelebihan, kekurangan, peluang, dan ancaman), merumuskan tujuan jangka panjang, menciptakan alternatif strategi, dan memilih strategi yang akan digunakan oleh perusahaan.
Strategi yang dirumuskan tidak berputar pada fondasi, tetapi juga rencana yang dilakukan saat menjalankan bisnis. Jenis usaha yang ingin dijalankan, alokasi sumber daya, rencana merger, ekspansi, dan sebagainya pun dibahas dalam tahap perumusan.
Berikutnya, pimpinan dan anggota perusahaan melakukan penerapan strategi yang telah dirumuskan. Tahap ini membutuhkan keputusan untuk menetapkan tujuan tahunan, menciptakan kebijakan, motivasi karyawan, serta mengalokasikan sumber daya. Semua keputusan tersebut membantu implementasi strategi agar berjalan lancar.
Ada pula pengembangan strategi dalam tahap implementasi ini. Langkah yang dilakukan berputar pada mempersiapkan anggaran, pengembangan sumber daya, peningkatan strategi, dan sebagainya. Keberhasilan atau kegagalan implementasi dipengaruhi oleh kompetensi pemimpin dalam memotivasi karyawannya.
Baca Juga: Implementasi Strategi: Pengertian dan Contoh
Semua penerapan strategi akan dinilai di tahap akhir ini. Evaluasi menjadi alat bantu pimpinan mengenai keberhasilan atau kegagalan implementasi yang telah dilakukan. Ada tiga aktivitas utama dalam tahap ini, yakni: melakukan review faktor internal dan eksternal sebagai dasar strategi, mengukur prestasi atau capaian, serta mengambil tindakan untuk perbaikan pada masa datang.
Baca Juga: 4 Langkah Evaluasi Strategi Perusahaan yang Efektif
Evaluasi bertujuan untuk melihat kesesuaian antara implementasi dan formulasi strategi. Metode analisis yang digunakan bersifat komparasi, yakni perbandingan dua tahap awal manajemen strategis tadi. Hasil evaluasi dipresentasikan dalam laporan agar dipahami oleh anggota sebagai refleksi atas pekerjaannya.
Kamu ingin menerapkan manajemen strategis di perusahaan? Kuasai materi ini lebih dalam di kursus Essentials of Digital Business Strategy dari GreatNusa. Pemahaman yang lengkap tentang proses manajemen strategis akan membantu perusahaanmu mencapai tujuannya.
Kenali contoh kecerdasan buatan, seperti robot vacuum cleaner, perbankan online, hingga digital marketing. Temukan penjelasannya di artikel ini.
Contoh kecerdasan buatan sudah jamak ditemukan dewasa ini dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa disadari, orang menggantungkan hidupnya pada kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam keseharian mereka. Bidang pekerjaan apapun jadi lebih praktis dan cepat selesai karena pemanfaatan perangkat berteknologi AI.
Kecerdasan buatan merupakan sistem komputer yang dirancang memiliki kecerdasan layaknya manusia. Sistem komputer ini ditanamkan pada perangkat atau situs web agar menjalankan aktivitas sesuai pikiran (kognisi) manusia. Kecerdasan buatan malah bekerja lebih baik, terlihat dari minimnya kesalahan perangkat saat beraktivitas.
Apa saja contoh kecerdasan buatan yang sering digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari? Mari kita simak berbagai contoh aplikasinya di bawah ini.
Robot vacuum cleaner menjadi bukti kecerdasan buatan turut membantu pekerjaan rumah manusia. Alat penghisap debu otomatis ini memiliki rangkaian sensor navigasi. Sensor ini membantu robot menyesuaikan diri dengan situasi rumah saat bergerak. Ada pula sensor waktu yang aktif sehingga robot vacuum cleaner hanya bergerak sesuai waktu yang telah diatur.
Selain penghisap debu, penerapan kecerdasan buatan juga ditemukan pada peralatan rumah lainnya. Pembersih kaca otomatis adalah contoh lain dari penerapan kecerdasan buatan ini.
Kamu pernah berlangganan koran atau majalah dari media massa yang sama dan menikmati kontennya? Algoritma media sosial pun bekerja seperti itu. Saat melihat beranda media sosial, kamu pasti disuguhi konten yang sering berinteraksi denganmu.
Kecerdasan buatan bermain dalam algoritma media sosial dan menampilkan konten yang sering kamu baca. Algoritma ini semakin terlihat saat melihat halaman explore, kamu akan mendapatkan konten serupa yang biasa dikonsumsi.
Baca Juga: Unsupervised Learning: Pengertian, Jenis, dan Contoh
AI diterapkan pula dalam sistem perbankan, khususnya yang sudah mendukung m-banking. Fitur kode QR dalam aplikasi perbankan langsung memindai barcode rekening tujuan secara tepat saat transfer uang. Pop-up message yang muncul untuk konfirmasi transaksi pun merupakan contoh kecerdasan buatan.
Dunia perbankan offline juga dipenuhi kecerdasan buatan. Misalnya, peralatan perbankan yang berfungsi untuk mendeteksi penipuan atau pemalsuan tanda tangan.
Kecerdasan buatan dalam website marketplace terlihat saat hasil pencarian produknya sesuai kebutuhan. Visual search atau fitur pencarian gambar basisnya pun menggunakan AI.
Perilakumu saat berbelanja atau mengakses situsnya dipantau oleh sistem AI ini. Alhasil, website ini memberikan rekomendasi produk atau toko sesuai aktivitas atau kebutuhanmu. Sistem AI juga bekerja saat melacak pengiriman paket hingga sampai tujuan.
Baca Juga: Memecah Rasa Bingung, Mari Mengenal Perbedaan E-commerce dan Marketplace
Fungsi utama Global Positioning System (GPS) sebagai navigator didukung oleh kecerdasan buatan. Agar hasilnya akurat, GPS menggunakan big data dalam proses pembuatannya. Alasannya, GPS harus merekam perjalanan di dunia secara detail hanya untuk memudahkan kita saat mengemudi.
Keberhasilan GPS dalam mendeteksi jalanan yang macet pun merupakan buah kecerdasan buatan. GPS juga memberikan estimasi waktu tiba di lokasi tujuan berkat teknologi ini.
Digital marketing yang menjadi pilihan pemasaran unggulan sejatinya berbasis kecerdasan buatan. Teknologi AI mendeteksi selera dan aktivitas pengguna saat berselancar di internet lewat fitur cookies. Alhasil, pengguna internet mendapatkan iklan dan informasi yang relevan dengan kebutuhannya.
Di sisi lain, hal ini menguntungkan bisnis atau pelaku digital marketing. Teknologi AI yang dimiliki mesin pencari atau media sosial mampu menyasar iklan mereka ke pengguna yang tepat.
Kecerdasan buatan juga hadir di bidang rumah sakit, khususnya di bidang data rekam medis pasien. Lewat fitur ini, tim administrasi rumah sakit tidak perlu repot mencari berkas yang diperlukan. Keuntungannya, data digital ini bisa menjadi backup kalau data asli yang dimiliki dokumen tidak ditemukan.
Keunggulan ini dirasakan oleh dokter pula saat memeriksa pasien. Mereka bisa melihat riwayat medis pasien yang diperiksanya tanpa harus berpindah ruangan.
Tidak ada yang mustahil kalau kamu memanfaatkan kecerdasan buatan untuk pekerjaanmu. Kamu pun bisa menciptakan perangkat berbasis AI untuk efisiensi pekerjaan perusahaan atau kenyamanan konsumen. Namun, kamu harus memiliki pemahaman yang dalam soal kecerdasan buatan dan machine learning.
Daftarkan dirimu di kursus Artificial Intelligence dari GreatNusa. Kamu bisa belajar tentang AI secara komprehensif dan waktunya cukup fleksibel. Siapa tahu, aplikasi atau perangkat buatanmu nanti masuk contoh kecerdasan buatan yang diterapkan pada masa depan.