Menampilkan 169 - 174 dari 438 Artikel
By greatnusa • 4 Februari 2023
Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan karir, mulai dari pengetahuan, skil, teknologi, hingga lingkungan keluarga. Ketahui faktor selengkapnya di sini!
Career planning atau perencanaan karir adalah langkah awal yang perlu kamu lakukan saat memasuki dunia kerja. Penyusunan rencana tersebut membantu kamu dalam mencapai target karir yang diinginkan. Hanya saja, kamu juga perlu secara cermat dalam menyusunnya. Pastikan bahwa kamu mempertimbangkan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan karir.
Berkaitan dengan penyusunan perencanaan karir, kamu perlu tahu bahwa ada 2 kategori faktor yang memiliki pengaruh. Dua kategori faktor tersebut adalah faktor internal dan eksternal. Untuk mengetahui secara lebih lanjut pembahasan faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan karir tersebut, simak ulasannya berikut ini, yuk!
Ada beberapa faktor internal yang memiliki kaitan erat dengan perencanaan karir. Faktor internal tersebut di antaranya adalah:
Faktor internal pertama yang memiliki pengaruh pada perencanaan karir adalah pengetahuan. Pengetahuan mencakup banyak aspek, termasuk di antaranya adalah latar belakang pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, pengetahuan yang dimilikinya pun kian berkembang.
Ada berbagai metode yang dilakukan perusahaan dalam menetapkan standar pengetahuan saat proses perekrutan karyawan. Sebagai contoh, dengan menetapkan batasan level pendidikan tertentu, IPK, dan lain sebagainya. Kalau memiliki standar pengetahuan yang tinggi, kamu punya banyak pilihan saat menentukan karir.
Terlepas dari apa saja karir yang bakal kamu pilih, soft skill merupakan faktor penting yang tak boleh dilewatkan. Alasan utamanya adalah karena soft skill bakal kamu butuhkan dalam berbagai jenis pekerjaan. Bahkan, kepemilikan soft skill yang kuat dapat mendorong kamu untuk meniti karir secara lebih lancar di masa depan.
Laporan iCIMS Hiring Insight tahun 2017 mengungkapkan, bahwa 94% perekrut profesional punya kepercayaan tinggi kalau karyawan yang memiliki bekal soft skill kuat bakal mendapat promosi jabatan lebih cepat dibandingkan karyawan lain. Secara khusus, ada 5 soft skill penting yang perlu kamu kuasai, yaitu komunikasi, problem solving, manajemen waktu, kemampuan beradaptasi, serta kepemimpinan.
Baca Juga: Perencanaan Karir: Pengertian, Tujuan, dan Contohnya
Seperti halnya pengetahuan, keterampilan merupakan faktor internal yang tidak kalah penting dalam upaya perencanaan karir. Dalam proses pencarian karyawan, perusahaan tidak sekadar merekrut tenaga kerja yang punya pengetahuan atau teori. Namun, pengetahuan tersebut juga harus dibarengi dengan bekal keterampilan yang memadai.
Bekal keterampilan dapat membantu seorang karyawan untuk dapat menjalankan pekerjaannya dengan lancar. Kamu pun tidak akan mengalami kesulitan tinggi saat proses adaptasi. Situasi itu bisa kamu dapatkan ketika keahlian yang dimiliki sesuai dengan tingkat kebutuhan perusahaan.
Faktor internal terakhir yang memiliki pengaruh pada perencanaan karir adalah perubahan karir. Perubahan tersebut berpotensi membuat kamu perlu melakukan revisi terhadap rencana yang telah disusun. Dalam kenyataannya, ada banyak faktor yang dapat menimbulkan keputusan seseorang untuk melakukan perubahan karir, di antaranya adalah:
Selain faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan karir secara internal, ada pula elemen eksternal yang tidak kalah pentingnya. Elemen eksternal tersebut meliputi:
Dunia kerja bersifat dinamis. Oleh karenanya, kamu akan mendapati adanya perubahan yang dapat terjadi kapan saja. Perubahan tersebut selanjutnya memberi pengaruh pada tingkat kebutuhan tenaga kerja sebuah perusahaan.
Contoh nyata dari fenomena perkembangan dunia kerja bisa kamu ketahui ketika terjadi pandemi COVID-19. Sebelum COVID-19, banyak orang yang menganggap remeh pola kerja jarak jauh. Bahkan, banyak orang yang beranggapan bahwa pekerja remote itu tidak ubahnya seorang pengangguran.
Namun, situasinya berubah 180 derajat ketika berlangsung pandemi COVID-19. Para karyawan yang awalnya dapat bekerja secara nyaman di kantor, dipaksa untuk kerja secara remote. Situasi tersebut pun menimbulkan peluang karir baru di dunia kerja. Di sisi lain, ada pula pekerjaan yang tersisihkan karena adanya perubahan tersebut.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Interpersonal Skill dalam Organisasi
Faktor eksternal selanjutnya yang berpengaruh penting pada perencanaan karir adalah perkembangan teknologi. Kecanggihan teknologi membuka banyak peluang baru dalam dunia kerja. Hasilnya, saat ini kamu akan menemukan banyak pilihan karir yang relatif baru. Pilihan karir baru tersebut mengindikasikan adanya perubahan kebutuhan dari sektor industri.
Kecanggihan teknologi tidak hanya memunculkan prospek karir baru. Di waktu yang sama, banyak perusahaan yang memahami pentingnya keberadaan karyawan dengan latar belakang pendidikan di bidang teknologi informasi. Oleh karena itu, tingkat kebutuhan karyawan di bidang terus meningkat dan berpotensi memperoleh bayaran tinggi.
Fenomena tersebut mendorong banyak orang untuk memilih berkarir di sektor teknologi informasi. Peluang gaji yang tinggi menjadi alasan utamanya. Ditambah lagi, peluang kerja di bidang ini tidak hanya bisa kamu dapatkan dari perusahaan dalam negeri. Namun, banyak pula prospek karir di perusahaan di luar negeri.
Perencanaan karir yang kamu susun juga bakal dipengaruhi oleh kriteria promosi. Saat melakukan penyusun rencana karir, kamu perlu melakukan riset secara mendalam terkait karir yang diinginkan. Saat itu, kamu tentunya lebih mempertimbangkan karir yang menjanjikan promosi jabatan lebih tinggi, kan?
Hal yang tak boleh kamu lewatkan terkait faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan karir adalah keluarga. Faktor ini berlaku tidak hanya bagi karyawan yang telah menikah, tetapi juga bagi mereka yang masih berstatus belum menikah.
Ketika sudah berkeluarga, kamu perlu mempertimbangkan pendapat pasangan terkait target karir di masa depan. Sementara itu, bagi mereka yang masih berstatus lajang, pertimbangan dari orang tua kerap menjadi landasan utama dalam proses pengambilan keputusan.
Selain itu, interaksi di dalam keluarga juga memiliki pengaruh yang tidak kalah besar dalam proses pemilihan karir. Interaksi tersebut akan membentuk cara pandang seseorang terhadap karir. Oleh karena itu, tidak heran kalau ada keluarga yang mayoritas anggotanya berprofesi di bidang yang sama.
Terakhir, kamu juga akan merasakan adanya faktor yang mempengaruhi perencanaan karir berupa lingkungan pergaulan. Fakta penting yang perlu kamu ketahui, pergaulan memiliki pengaruh sangat kuat terkait perencanaan karir.
Kamu dapat memunculkan ketertarikan pada bidang tertentu lewat interaksi dengan teman sebaya. Selain itu, pergaulan juga dapat menimbulkan harapan serta pandangan berkaitan dengan pilihan karir di masa depan.
Baca Juga: Kuasai 5 Public Speaking Skills Berikut untuk Siap Dunia Kerja
Nah, itulah pembahasan terkait faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan karir. Pengetahuan ini memiliki peran penting bagi kamu dalam memperluas pilihan karir di masa depan. Opsi karir yang luas memberi peluang bagi kamu dalam menentukan pilihan sesuai keinginan.
Untuk memperoleh karir cerah di masa depan, manfaatkan waktu sebaik-baiknya. Jangan pernah berhenti untuk belajar hal-hal baru yang berdampak positif pada karir. Kamu pun bisa melakukannya dengan dukungan berbagai pilihan kursus pengembangan diri dan keterampilan lewat GreatNusa.
GreatNusa menawarkan banyak pilihan kursus online yang dilengkapi dengan materi serta tenaga pengajar berkualitas. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan opsi karir yang luas di masa depan.
Semoga bermanfaat.
By greatnusa • 5 Februari 2023
Perbedaan karir dan pekerjaan, mulai dari benefit yang didapatkan, objektif, persyaratan risiko, hingga durasinya. Ketahui pembahasan selengkapnya di sini!
Saat merencanakan kehidupan profesionalmu, penting untuk mengetahui perbedaan karir dan pekerjaan. Meskipun sama-sama untuk mendapatkan penghasilan dan memenuhi kebutuhan hidup, keduanya sebenarnya tidak sepenuhnya sama. Untuk lebih memahami perbedaan antara karir dan pekerjaan, simaklah penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Karir didefinisikan sebagai sebuah pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang bahkan selama seumur hidup. Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karir (karier) dijelaskan sebagai kemajuan dan perkembangan seseorang dalam pekerjaan, kehidupan, jabatan, dan lain sebagainya.
Karir merupakan tujuan jangka panjang dari kehidupan seseorang. Di samping itu, karir juga tidak terbatas pada pekerjaan saja. Karir mencakup perjalanan kehidupan profesional seseorang ketika orang tersebut menggunakan pengetahuan, keterampilan, latar belakang pendidikan, dan kompetensinya.
Karir juga tidak hanya dijalankan untuk mencari pemasukan demi memenuhi kebutuhan hidup, tetapi lebih dari itu. Karir berkaitan dengan ketertarikan seseorang terhadap suatu jenis kegiatan profesional.
Karir adalah apa yang membuat seseorang bersemangat, membuatnya bisa menyelesaikan tugas tanpa merasa terbebani, dan apa yang membuat orang tersebut rela mengambil risiko. Itu termasuk jika risiko yang diambil bisa memengaruhi kehidupannya sendiri dan hajat hidup orang yang terlibat di dalamnya.
Berbicara soal perjalanan karir, orang umumnya lebih mementingkan kepuasan kerja alih-alih uang. Mereka akan mempelajari banyak hal baru, mencari tahu mengenai hal-hal terbaru yang berkaitan dengan karir mereka, dan menjalin banyak hubungan profesional demi mengembangkan karir.
Baca Juga: Kenali Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan Karir
Pekerjaan didefinisikan secara sederhana sebagai kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dengan imbalan nilai uang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pekerjaan dijelaskan sebagai pencaharian atau kegiatan yang digunakan sebagai penghidupan.
Umumnya, pekerjaan bersifat jangka pendek dan dilakukan karena seseorang membutuhkan pemasukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mengingat jangka waktunya yang relatif pendek, pekerjaan tidak menimbulkan dampak signifikan terhadap kehidupan seseorang.
Apabila seseorang tidak bahagia menjalani pekerjaannya saat itu, mereka cenderung beralih ke jenis pekerjaan lain yang lebih baik. Selain itu, tidak semua jenis pekerjaan memerlukan keterampilan maupun studi khusus.
Sebagian besar jenis pekerjaan umumnya melibatkan kemampuan fisik, mental, atau keduanya. Hak, tugas, fungsi, tanggung jawab, dan wewenang terkait dengan setiap pekerjaan juga sudah ditentukan oleh pihak pemberi pekerjaan.
Karir dan pekerjaan pada dasarnya saling berkaitan karena hampir semua karir berawal dari pekerjaan. Kamu mungkin menikmati pekerjaanmu dan memiliki kemauan untuk mengubahnya menjadi karir penuh waktu.
Misalnya, pekerjaan pertamamu adalah penerima tamu di restoran. Semua pengalaman yang kamu dapatkan saat menjadi penerima tamu bisa kamu manfaatkan untuk menjadi pelayan. Kemudian, kamu bisa bekerja menjadi manajer restoran karena kamu tahu bagaimana caranya menangani keluhan pelanggan dan lain sebagainya saat menjadi pelayan.
Contoh paling mudah untuk membedakan karir dan pekerjaan adalah dokter. Menjadi dokter merupakan karir individu. Seorang dokter mungkin sudah melayani lebih dari 20 rumah sakit. Setiap kali ia berganti rumah sakit, otomatis ia akan berganti pekerjaan. Meski demikian, ia akan selalu menjadi dokter.
Baca Juga: 15 Pekerjaan Dengan Gaji Tertinggi dan Kualifikasinya
Nah, itu tadi perbedaan karir dan pekerjaan secara garis besar. Untuk lebih memahami pembahasan kali ini, simaklah beberapa perbedaan utama antara karir dan pekerjaan di bawah ini:
Benefits bukan lagi istilah asing di kalangan para pekerja profesional. Dalam istilah ketenagakerjaan, benefits merupakan serangkaian hak yang diterima oleh para pekerja dari pihak pemberi kerja. Benefits tidak termasuk gaji, melainkan kompensasi, asuransi kesehatan, pensiun, cuti berbayar, dan lain sebagainya.
Dengan karir, seseorang bisa mendapatkan semua benefits di atas. Pekerjaan pun bisa memberikan banyak benefits, tergantung pada kebijakan yang ditetapkan oleh pihak perusahaan. Sayangnya, tak semua jenis pekerjaan bisa memberikan benefits.
Jika dilihat dari segi objektif atau tujuan, jelas karir dan pekerjaan memiliki tujuan yang berbeda. Pada umumnya, karir didasari oleh keinginan atau cita-cita. Maka, sudah jelas apabila tujuan dari berkarir adalah untuk menggapai impian dan mendapatkan kepuasan selama proses mencapai cita-cita.
Sementara itu, tujuan pekerjaan adalah untuk mencari penghidupan dalam jangka waktu tertentu. Karir sebenarnya juga untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun, saat memilih karir, orang cenderung mendasarkan keputusannya pada kemampuan dan keinginan (passion) mereka.
Beberapa orang bahkan menentukan karir mereka tanpa mementingkan manfaat moneter. Misal, seseorang berkeinginan menjadi pekerja sosial atau sukarelawan. Ia mungkin tidak selalu mendapatkan upah atas apa yang sudah ia berikan. Meski begitu, ia tetap menemukan kebahagiaan dari apa yang ia lakukan.
Karir dan pekerjaan memiliki perbedaan di hampir semua aspek, termasuk persyaratan yang dibutuhkan. Pekerjaan tidak selalu membutuhkan kemampuan, latar belakang pendidikan, maupun keterampilan khusus. Sebagian besar pekerjaan bahkan lebih banyak melibatkan kekuatan fisik.
Hal itu tentu berbeda dengan karir yang sifatnya dilakukan sampai orang tersebut memutuskan untuk pensiun. Karir membutuhkan persyaratan khusus, seperti pendidikan formal, pelatihan, studi khusus, dan sebagainya. Tak jarang pula karir mengharuskan seseorang untuk mengambil studi lanjut, seperti para pekerja di bidang kesehatan misalnya.
Perbedaan antara pekerjaan dan karir juga bisa dilihat dari aspek risiko. Pekerjaan dianggap cenderung lebih aman. Pasalnya, seseorang tidak perlu mengambil risiko yang bisa menimbulkan dampak signifikan pada pekerjaannya. Orang hanya perlu menjalankan tugas dan tanggung jawab untuk mendapatkan imbalan berupa uang.
Sementara itu, karir merupakan sesuatu yang membuat seseorang memiliki kemauan untuk mengambil risiko. Hal itu termasuk jika risiko tersebut bisa menimbulkan dampak pada dirinya sendiri dan orang lain yang bekerja bersamanya.
Seperti yang sudah disinggung di atas, pekerjaan umumnya dilakukan dalam jangka pendek. Sementara itu, karir dilakukan dalam jangka panjang dan tak jarang pula menghabiskan separuh dari hidup seseorang.
Namun, jika dilihat dari jam kerja, mereka yang berkarir cenderung bekerja dengan jam yang teratur. Alih-alih dibayar sesuai dengan kapan mereka datang dan pulang, mereka dibayar dengan gaji yang sudah ditetapkan.
Di sisi lain, pekerjaan mengharuskan seseorang untuk cenderung lebih berorientasi pada waktu. Bahkan, tak sedikit pihak pemberi pekerjaan membayar pekerjanya per jam. Selain itu, pekerjaan juga tidak memiliki jadwal yang bisa diprediksi. Jam kerja yang tidak teratur ini justru bisa memberikan peluang untuk melakukan jenis pekerjaan lain yang sifatnya paruh waktu.
Baca Juga: 7 Manfaat Bekerja Sama dalam Menyelesaikan Pekerjaan Sulit
Nah, sekarang sudah jelas bahwa pekerjaan berbeda dengan karir. Satu perbedaan mendasar antara pekerjaan dan karir adalah pekerjaan merupakan apa yang kamu lakukan saat ini. Sementara itu, karir adalah apa yang sudah kamu lakukan sejauh ini dan apa yang ingin kamu lakukan selanjutnya.
Itulah perbedaan karir dan pekerjaan. Perlu diketahui bahwa kamu bisa mengubah pekerjaanmu menjadi sebuah karir. Caranya adalah dengan menjadikan setiap pekerjaan sebagai sebuah pengalaman. Bergabung dengan kursus daring GreatNusa juga bisa membantumu mengubah pekerjaanmu menjadi karir yang cemerlang.
By greatnusa • 6 Februari 2023
Temukan cara mengetahui karakter seseorang, mulai dari cara makan hingga selera musiknya, untuk menjalin hubungan lebih baik di artikel berikut ini.
Pada dasarnya, cara mengetahui karakter seseorang tidak sesulit yang dibayangkan. Asalkan sering berinteraksi dengan orang tersebut, kamu bisa mengetahui bagaimana karakternya. Mengingat setiap orang adalah unik, kamu akan merasa tertantang untuk mengetahui lebih banyak karakter yang ada di dunia. Manfaatnya bukan hanya memudahkan kamu memahami orang lain, melainkan juga mengasah kecerdasan emosional dan memperluas cara pandangmu. Selain itu, kamu juga akan lebih mudah beradaptasi dan berkomunikasi dengan orang lain.
Apabila kamu merasa kesulitan dalam menebak karakter orang lain, berikut sejumlah cara yang dapat dicoba berdasarkan tips dari berbagai sumber:
Grafologi merupakan ilmu analisis tangan. Berbekal ilmu dasar grafologi kamu bisa mengungkap kepribadian seseorang dari bentuk tulisan tangannya. Huruf besar mencerminkan bahwa orang tersebut mempunyai orientasi, sedangkan huruf kecil menunjukkan orang tersebut tertutup. Huruf tegak mencerminkan pribadi yang pragmatis, ekstrovert, ekspresif, dan tidak pemalu. Tulisan miring ke arah kanan atau kiri menunjukkan kepribadian yang sentimental dan ramah, sedangkan huruf yang hanya miring ke arah kiri menunjukkan orang tersebut senang introspeksi diri.
Karakter seseorang juga bisa dibaca dari kebiasaannya bermain ponsel. Orang yang sering mengecek ponsel sekadar menulis status di media sosial atau melihat email merupakan pribadi yang cenderung kurang stabil dalam hal emosional. Orang yang memegang ponsel atau mengetik dengan satu tangan merupakan pribadi yang memiliki kepercayaan diri tinggi dan berani mengambil risiko. Memegang ponsel dengan kedua tangan mencerminkan bahwa orang tersebut mudah beradaptasi, cepat tanggap, dan efisien.
Saat terlibat pembicaraan dengan orang lain, cobalah untuk memperhatikan bagaimana caranya berkomunikasi. Orang yang cenderung membicarakan diri sendiri biasanya memiliki sifat keras kepala, sulit berbagi, dan egois. Berbeda dengan orang yang lebih senang mendengarkan, ia memiliki kepribadian yang rendah hati, ramah, dan mau berbagi. Selain itu, apabila lawan bicara kerap mengecek ponsel di tengan perbincangan, orang tersebut kemungkinan besar bukan pendengar yang baik, sulit berinteraksi langsung, dan kurang menghargai keberadaan orang lain.
Baca Juga: 8 Langkah Strategi Komunikasi Persuasif dalam Dunia Kerja
Berjabat tangan menjadi cara mengetahui karakter seseorang paling mudah. Jabatan tangan kuat mencerminkan bahwa orang tersebut mempunyai kepercayaan diri tinggi, ekpresif, dan terbuka. Sebaliknya, jabatan tangan lemah menunjukkan bahwa orang tersebut kurang percaya diri dan cenderung memilih hal mudah dalam segala hal.
Melakukan kontak mata dengan lawan bicara merupakan hal yang sering dilakukan oleh orang dengan tingkat kepercayaan diri tinggi. Lawan bicara yang mempertahankan kontak mata dalam jangka panjang cenderung memiliki kepribadian yang dominan, agresif, dan sedikit menyeramkan. Apabila lawan bicara melakukan kontak mata sekitar 60%, ia merupakan pribadi yang ramah, menyenangkan, menarik, dan mudah dipercaya. Orang yang menghindari kontak mata ketika perbincangan cenderung memiliki kepribadian tertutup, sedikit penakut, kemauan rendah, dan kurang kontrol diri.
Mengamati cara berjalan seseorang bisa memudahkan kamu menebak kepribadiannya. Orang yang suka berjalan cepat dan menumpukan berat badan ke arah depan menggambarkan orang tersebut produktif, suka bersaing, agak dingin, serta berpikir logis. Cara berjalan agak berjinjit dengan pandangan arah ke bawah mencerminkan orang tersebut memiliki kepribadian tertutup dan sopan.
Orang yang cenderung berjalan dengan menumpukan berat pada kaki, ia merupakan orang yang fokus pada kehidupan pribadi, kurang begitu tertarik dengan karier, dan fokusnya lebih mudah teralihkan. Berjalan dengan kepala tegak, dada membusung, dan bahu ke belakang menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki karisma tinggi, tegas, supel, dan menyenangkan. Orang yang suka berjalan santai digambarkan sebagai sosok yang dingin, agak pemalas, tenang, mudah terpengaruh, dan intuitif. Berjalan dengan menyilangkan tangan menggambarkan pribadi yang lebih senang menyendiri.
Baca Juga: 7 Manfaat Personal Branding yang Wajib Diketahui
Orang yang makan secara perlahan cenderung menikmati hidup, memiliki kepercayaan diri yang baik, tenang menghadapi berbagai situasi, dan menyukai berada di bawah kendali. Apabila kamu menemukan orang yang makan dengan cepat, orang tersebut merupakan pribadi yang berorientasi pada tujuan, pekerja keras, dan agak ambisius. Orang yang suka mencoba beragam jenis makanan merupakan pribadi yang berani mengambil risiko dan menyukai tantangan.
Orang yang pemilih makanan cenderung memiliki masalah dengan emosi, mudah cemas, dan rasa keingintahuannya besar. Kepribadian orang yang suka memisahkan makanan sesuai jenisnya menyukai keteraturan, detail oriented, disiplin, dan berhati-hati. Sebaliknya, orang yang suka mencampur makanan cenderung ramah, menikmati hidup, dan pandai mengatur waktu.
Selera musik juga dapat menunjukkan karakter seseorang. Penyuka musik klasik, blues, jazz, dan folk menggambarkan kepribadian yang stabil secara emosional, mempunyai tingkat kecerdasaan di atas rata-rata, dan terbuka. Orang yang menyukai musik alternatif, heavy metal, dan rock cenderung berpikiran lebih terbuka, cerdas, atletis, dan aktif.
Penyuka musik IDM, EDM, trip hop, dan dubstep menggambarkan kepribadian yang senang berinteraksi dengan orang lain, lugas, dan memiliki daya kreativitas tinggi. Apabila kamu mengenal orang yang menyukai musik pop, country, dan religi, karakter orang tersebut cenderung konservatif, kurang terbuka, dan atletis. Pemberani, liberal, suka berkompromi, dan terbuka merupakan karakter orang yang menyukai musik hip hop, soul, funk, dan elektronik.
Membaca ekspresi wajah dapat memudahkan kamu membaca karakter orang lain. Garis kerutan samar di dahi menandakan orang tersebut sering mencemaskan atau memikirkan sesuatu secara berlebihan. Kerutan samar di sudut mata menunjukkan bahwa orang tersebut sering tersenyum, pribadi yang ramah. Orang yang sering menekuk bibir menandakan pribadi yang mudah kesal atau marah. Dagu dan rahang yang rapat menandakan orang tersebut dalam kondisi tegang.
Selain kesembilan cara di atas, kamu bisa mengetahui kepribadian seseorang dari caranya memperlakukan orang lain yang posisinya lebih rendah. Jika orang tersebut memperlakukan pegawai toko, pelayan restoran, petugas keamanan, ataupun tukang parkir dengan baik, maka orang tersebut memiliki kepribadian yang mau menghargai orang lain, tidak membedakan orang lain berdasarkan posisi, dan bersifat terbuka. Namun, apabila perlakuannya buruk, artinya karakter orang tersebut kurang baik, tidak menghargai orang lain, dan cenderung kasar.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Interpersonal Skill dalam Organisasi
Demikianlah informasi mengenai cara mengetahui karakter seseorang yang dapat kamu coba. Kalau kamu ingin mengetahui lebih banyak tentang karakter manusia dan pengetahuan umum lainnya, jangan ragu mengikuti pelatihan atau webinar yang ditawarkan oleh GreatNusa. Melalui pembelajaran daring GreatNusa, kamu akan dibantu oleh tenaga pengajar profesional yang andal di bidangnya. Berbekal materi yang dirancang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja era global saat ini, kamu dapat memperluas wawasan, mampu bersaing dengan kandidat lain, dan meraih karier cemerlang. Tunggu apa lagi? Yuk, raih masa depan lebih cerah bersama GreatNusa!
Sumber:
By greatnusa • 30 April 2023
Manfaat pengembangan karir yang bisa kamu dapatkan, mulai dari mendorong produktivitas hingga employer branding. Simak manfaat selengkapnya pada artikel ini!
Program pengembangan karir adalah salah satu wujud upaya dari perusahaan dalam mempertahankan talenta SDM yang dimilikinya. Ada banyak manfaat pengembangan karir yang bisa didapatkan oleh perusahaan. Bahkan, manfaat tersebut dapat berdampak secara langsung pada aktivitas bisnis perusahaan.
Mengingat pentingnya peran program pengembangan karir tersebut, tidak heran kalau perusahaan memberi perhatian yang serius pada proses pelaksanaannya. Dengan begitu, perusahaan bisa mendapatkan manfaat program tersebut secara optimal.
Sebelum membahas tentang manfaat pengembangan karir, ada baiknya kamu terlebih dahulu memahami pengertiannya. Pengembangan karir merupakan upaya seseorang dalam meningkatkan kemampuan yang dimilikinya sebagai bagian dari perencanaan karir yang telah disusunnya.
Pada penerapannya, pengembangan karir kerap dilaksanakan dengan strategi serta perencanaan khusus. Dengan adanya strategi serta perencanaan yang matang, perusahaan bisa mendapatkan manfaat sesuai dengan target dan harapan yang diinginkan.
Dalam praktiknya, pengembangan karir dalam perusahaan terbagi menjadi 3 fase, yaitu:
Fase ini merupakan tahap awal dalam proses pengembangan karir. Pada tahapan ini, perusahaan melakukan perencanaan karir karyawan dengan kebutuhan perusahaan agar terdapat keselarasan. Dengan begitu, perusahaan dapat melakukan penilaian terkait kekurangan dan kelebihan karyawan dalam proses pengerjaan tugas.
Fase kedua adalah pengarahan yang merupakan upaya nyata perusahaan dalam membantu mengarahkan karir karyawan. Pengarahan tersebut dapat dilakukan lewat adanya pelayanan informasi atau konseling.
Fase yang ketiga adalah pengembangan. Pada tingkatan ini, perusahaan akan berupaya untuk mengembangkan kemampuan karyawan dengan pertimbangan jabatan di masa mendatang. Ada beberapa kebijakan yang dapat dilakukan perusahaan pada fase pengembangan ini, di antaranya adalah pemberian beasiswa, rotasi jabatan, pelatihan, mentoring, dan lain sebagainya.
Baca Juga: 5 Perbedaan Karir dan Pekerjaan yang Harus Diketahui
Lalu, manfaat seperti apa saja yang bisa didapatkan oleh perusahaan dari pelaksanaan program pengembangan karir untuk para karyawan? Ada 7 manfaat utama yang bisa diperoleh perusahaan, yaitu:
Perusahaan bisa menjalankan program pengembangan karir dengan berbagai metode. Sebagai contoh, melalui kegiatan pelatihan, promosi, kenaikan gaji, dan lain sebagainya. Pelaksanaan program pengembangan karir yang tepat, dapat mendorong produktivitas karyawan secara signifikan.
Karyawan menjadi lebih giat bekerja dengan harapan bisa mendapatkan promosi jabatan. Selain itu, karyawan punya kemampuan untuk memanfaatkan keahliannya secara lebih efektif dan efisien setelah mengikuti program pelatihan.
Program pengembangan karir juga membantu perusahaan dalam mengenali passion dari setiap karyawan. Pengetahuan ini selanjutnya bisa digunakan pihak perusahaan dengan menempatkan karyawan sesuai dengan passion serta keahliannya masing-masing. Dengan begitu, para karyawan bisa kerja secara lebih produktif.
Manfaat pengembangan karir dalam perusahaan bisa pula mendorong kepuasan kerja dari para karyawan. Kepuasan kerja merupakan parameter penting yang menjadi tolok ukur tingkat kenyamanan karyawan.
Tingkat kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pencapaian kerja, jenis pekerjaan, lingkungan kerja, dukungan perusahaan, dan lain sebagainya. Perusahaan pun dapat menjalankan program pengembangan karir dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut.
Baca Juga: Kenali Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perencanaan Karir
Turnover karyawan dalam sebuah perusahaan merupakan fenomena normal. Kalau terjadi pada periode wajar, turnover memberi keuntungan bagi perusahaan. Hanya saja, tingkat turnover terlalu tinggi berpotensi menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Produktivitas serta moral karyawan dapat mengalami penurunan.
Turnover tinggi juga berpotensi menimbulkan pembengkakan pengeluaran perusahaan. Pengeluaran tersebut mencakup berbagai aspek, termasuk di antaranya adalah biaya perekrutan karyawan, onboarding, pelatihan, serta pengeluaran lain terkait kebutuhan karyawan.
Manfaat pengembangan karir dalam mengurangi turnover karyawan berkaitan erat dengan tingkat kepuasan kerja. Pengembangan karir membuat karyawan merasa diperhatikan oleh perusahaan. Situasi serupa belum tentu akan mereka dapatkan ketika memilih untuk pindah ke tempat kerja lain.
Perusahaan dapat pula memperoleh manfaat dari program pengembangan karir dalam menarik karyawan bertalenta. Karyawan yang memiliki talenta merupakan SDM berkualitas dan merupakan aset berharga perusahaan. Keberadaannya memiliki dampak yang sangat besar dalam aktivitas bisnis perusahaan.
Peran seorang karyawan bertalenta dalam perusahaan berbeda kalau dibandingkan dengan SDM lain. Mereka bakal diproyeksikan menjadi pimpinan lewat berbagai program pengembangan karir. Oleh karenanya, tidak heran kalau keberadaan karyawan bertalenta memiliki pengaruh besar pada masa depan perusahaan.
Adanya pengembangan karir dalam perusahaan dapat pula memberikan manfaat dalam menciptakan budaya kerja positif. Banyak manfaat yang bisa didapatkan perusahaan lewat terciptanya budaya kerja positif. Manfaat tersebut meliputi:
Manfaat selanjutnya yang bisa dirasakan perusahaan dari adanya program pengembangan karir adalah peluang untuk memperoleh pemasukan lebih tinggi. Situasi ini bisa terjadi karena para karyawan memiliki kemampuan untuk bekerja secara lebih efektif dan efisien.
Di waktu yang sama, perusahaan juga berpeluang untuk mengurangi pengeluaran yang tak perlu. Sebagai contoh adalah pengeluaran yang berkaitan dengan turnover.
Society for Human Resource Management (SHRM) mengungkapkan betapa besarnya biaya tersebut. Pengeluaran untuk proses pergantian karyawan secara langsung berkisar antara 50-60% dari gaji tahunan karyawan. Sementara itu, biaya total pergantian dapat mencapai angka 90-200% gaji tahunan.
Baca Juga: Perencanaan Karir: Pengertian, Tujuan, dan Contohnya
Terakhir, perusahaan bisa memperoleh manfaat pengembangan karir berupa peningkatan employer branding. Employer branding memiliki kaitan erat dengan citra perusahaan di mata para pencari kerja. Di mata mereka, perusahaan dengan employer branding bagus merupakan tempat kerja yang nyaman.
Adanya employer branding yang kuat dapat mendorong perusahaan untuk menarik minat para talenta tinggi. Pada jangka panjang, employer branding dapat berdampak positif pada operasional bisnis perusahaan secara menyeluruh.
Nah, itulah 7 manfaat pengembangan karir bagi perusahaan yang menarik untuk kamu ketahui. Manfaat yang tak kalah besar pun bisa didapatkan oleh karyawan. Mereka menjadi lebih percaya diri, mendapatkan jaminan kesejahteraan, meningkatkan partisipasi, serta menambah relasi.
Dengan mempertimbangkan manfaat tersebut, tidak heran kalau pengembangan diri merupakan proses yang terus berlangsung. Apalagi, ada banyak pengetahuan serta keterampilan baru yang bisa kamu kuasai.
Ditambah lagi, kecanggihan teknologi memberi kemudahan bagi siapa saja dalam mengembangkan kemampuan diri. Salah satunya adalah adanya berbagai pelatihan serta kurus yang bisa kamu dapatkan di GreatNusa.
Pelatihan dan kursus di GreatNusa berlangsung secara online. Dengan sistem seperti itu, kamu berpeluang untuk meningkatkan kualitas kemampuan diri tanpa terhalang oleh jarak. Kamu dapat mengikuti pelatihan dari mana saja dan kapan saja.
Menarik, kan?
By greatnusa • 7 Februari 2023
Apa itu jenjang karir? Serangkaian pengalaman kerja yang perlu kamu miliki untuk mencapai tujuan akhir. Kenali contoh jenjang karir di tempat kerja di sini!
Pengetahuan tentang apa itu jenjang karier masih sangat minim di kalangan para pencari kerja di Indonesia. Fenomena itu tidak hanya berlaku pada tenaga kerja fresh graduate. Namun, tak sedikit pula tenaga kerja berpengalaman yang mengalami kebingungan saat dihadapkan pada pilihan jenjang karier.
Oleh karenanya, sebelum terjun ke dunia kerja, kamu perlu membekali diri dengan pengetahuan terkait apa itu jenjang karier. Dengan begitu, kamu bisa memiliki pertimbangan dalam memilih serta menempuh karier yang tepat di masa depan. Yuk, simak pembahasan tentang pengertian jenjang karier beserta contohnya sebagai berikut.
Jenjang karier atau career path dapat didefinisikan sebagai serangkaian pengalaman kerja yang perlu kamu miliki untuk mencapai tujuan akhir. Sebagai contoh, kamu ingin menjabat sebagai chief technology officer (CTO) di sebuah perusahaan. Kamu tidak bisa serta merta ditunjuk sebagai CTO.
Sebagai gantinya, ada beberapa kualifikasi yang perlu kamu penuhi untuk bisa menjadi seorang CTO. Kualifikasi tersebut mencakup banyak hal. Bukan hanya keahlian teknis dan soft skill, tetapi juga pengalaman karier. Nah, pengalaman karier itu merupakan jenjang karier yang perlu kamu lalui untuk menjadi CTO.
Pemilihan jenjang karier merupakan bagian penting saat menyusun perencanaan karier. Oleh karena itu, kamu perlu secara cermat memilih jenjang karier. Dengan begitu, kamu tidak akan menyesal di masa mendatang. Biar lebih paham, berikut ini adalah beberapa contoh jenjang karier yang perlu kamu ketahui:
Staf administrasi adalah jenis pekerjaan yang dapat kamu temukan dalam berbagai sektor industri. Di dunia kerja, ada berbagai penyebutan untuk staf administrasi, di antaranya adalah staf admin, tata usaha, sekretaris, dan lain sebagainya. Tanggung jawab yang perlu kamu jalankan ketika bekerja sebagai staf administrasi cukup beragam, di antaranya:
Saat bekerja sebagai staf administratif, ada berbagai pilihan jenjang karier yang bisa kamu pilih, di antaranya adalah:
Baca Juga: Wajib Tahu! Macam-Macam Akuntansi Serta Pengertiannya
Marketing atau pemasaran merupakan salah satu divisi yang memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan. Karyawan yang bekerja di lingkup marketing mempunyai tanggung jawab dalam mendapatkan informasi produk yang potensial di mata konsumen.
Selain itu, karyawan marketing juga punya peran dalam pengembangan produk dengan mempertimbangkan kelebihan serta kekurangannya. Selanjutnya, pihak perusahaan dapat melakukan follow-up terkait upaya tersebut.
Saat bekerja di bidang marketing, kamu memiliki keuntungan pada jenjang karier yang panjang. Ada beberapa tingkatan yang bisa kamu temukan pada jenjang karier marketing, yaitu:
Langkah awal untuk para karyawan di sektor marketing cukup beragam. Di antaranya adalah marketing specialist, marketing coordinator, dan lain sebagainya.
Jenjang karier marketing yang selanjutnya adalah manajer marketing. Di lapangan, ada banyak jabatan yang posisinya setara dengan manajer marketing, di antaranya adalah community manager, sales manager, brand manager, promotions manager, product marketing manager, dan lain sebagainya.
Setelah level manajer, ada pula tingkatan ketiga yang disebut direktur marketing. Kamu perlu memiliki pengalaman selama 6-7 tahun untuk menempati posisi ini. Contoh jabatan yang termasuk dalam kategori direktur marketing di antaranya adalah direktur public relations, direktur riset marketing, direktur media, dan semacamnya.
Jenjang karier karyawan marketing yang selanjutnya adalah VP marketing. Jabatan ini memerlukan kemampuan teknis, kepemimpinan, serta bisnis. Oleh karenanya, kamu perlu memiliki pengalaman panjang, sekitar 12-14 tahun di dunia marketing untuk menempati posisi ini.
Contoh jabatan VP marketing di antaranya adalah VP digital marketing dan VP brand development.
Kalau kamu punya pengalaman lebih dari 20 tahun di dunia marketing, ada peluang untuk menempati posisi sebagai chief marketing officer (CMO). Posisi ini adalah karier puncak yang bisa kamu dapatkan ketika bekerja di lingkup pemasaran.
Baca Juga: 7 Strategi Digital Marketing Yang Efektif Tingkatkan Penjualan
Career path dari seorang karyawan di bidang customer service tidak kalah potensial dibandingkan sektor lain. Apalagi, tenaga customer service memiliki peran penting dalam menjaga citra perusahaan di mata para pelanggan.
Contoh jenjang karier customer service bisa kamu lihat sebagai berikut:
Saat pertama kali bekerja di bidang customer service, kamu bakal ditempatkan sebagai tenaga customer service representative. Posisi ini menempatkan kamu sebagai sebagai petugas yang berhadapan secara langsung dengan para pelanggan. Kamu pun bertanggung jawab dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang mereka hadapi.
Pada tingkat menengah, ada beberapa pilihan promosi jabatan yang bisa kamu dapatkan. Opsinya antara lain adalah:
Setelah level menengah, ada jenjang karier lebih tinggi pada tingkat manajerial yang bisa didapatkan oleh karyawan di sektor customer service. Contoh jenjang karier pada tahapan ini di antaranya adalah:
Terakhir, karyawan customer service berpeluang menempati jabatan eksekutif dalam perusahaan. Salah satu contoh jabatan pada tingkatan ini adalah director of customer experience. Pejabat pada posisi ini bertanggung jawab dalam perancangan dan strategi produk yang mengedepankan pengalaman penggunaan produk dari para pelanggan.
Baca Juga: Apa Itu Multitasking? Seberapa Besar Peranannya dalam Dunia Kerja?
Nah, sampai di sini, kamu sudah bisa memahami apa itu jenjang karier, kan? Tidak semua pekerjaan memiliki jenjang karier yang sama. Oleh karena itu, pastikan bahwa kamu dapat memilih jenjang karier yang berpotensi tinggi.
Hal yang tak kalah penting, kamu perlu membekali diri dengan pengetahuan yang memadai agar bisa memaksimalkan jenjang karier. GreatNusa bisa membantu kamu dalam proses upgrade kemampuan diri. Lewat GreatNusa, kamu dapat ikut serta dalam berbagai pelatihan yang dilengkapi dengan materi berkualitas dan instruktur berpengalaman.
Semoga bermanfaat, ya.
Prospek kerja bisnis digital, seperti manajemen pemasaran digital, konsultan bisnis, analis digital, dan manajer pengembangan bisnis. Simak selengkapnya disini!
Saat ini sebagian besar aktivitas ekonomi di dunia dilakukan secara digital. pertumbuhan ekonomi digital inilah yang membuat banyak perusahaan mencari keunggulan kompetitif baru di ruang digital. Namun, bisnis digital tentu lebih dari sekadar berjualan online saja. Inilah yang kemudian membuat banyak universitas mulai menghadirkan bisnis digital sebagai salah satu pilihan program studinya.
Sebagai tantangan terbesar yang dihadapi para pebisnis dari berbagai sektor usaha, transformasi digital membutuhkan tenaga-tenaga baru yang andal di bidangnya. Jurusan bisnis digital diharapkan bisa membantu mempersiapkan tenaga kerja yang siap menciptakan cara baru untuk terhubung, berkolaborasi dan menjalankan bisnis dengan memanfaatkan teknologi digital.
Dengan menggabungkan antara bisnis digital dengan manajemen secara umum, para alumni diharapkan bisa mempersiapkan berbagai sektor bisnis untuk maju melalui evolusi digital yang ada.
Secara ringkas, program studi bisnis digital memberikan pelajaran bisnis berbasis teknologi. Jurusan ini akan mencetak sumber daya manusia yang siap ditempatkan di perusahaan-perusahaan seperti e-commerce, marketplace, startup dan lain sebagainya. Lantas, apa saja yang akan dipelajari di jurusan ini?
Cakupan ilmu dalam jurusan bisnis digital cakupannya sangat luas. Kamu akan belajar tentang bagaimana cara kerja dan pembuatan e-commerce, web developer, pentingnya user experience hingga pemrograman. Untuk kamu yang menyukai media sosial, kamu juga akan dibelai tentang bagaimana cara sukses membuat kampanye atau iklan lewat media sosial.
Selain fokus pada teknologi digital, ilmu bisnis kamu juga akan dibangun lewat jurusan ini. Teori dasar bisnis secara umum termasuk hukum bisnis, pengantar bisnis hingga kewirausahaan dan perilaku konsumen juga akan dipelajari di sini. Beberapa contoh mata kuliah jurusan bisnis digital antara lain adalah Analisis Bisnis Digital, Strategi Bisnis Digital dan Implementasinya, E-Marketing dan E-CRM hingga Ekonomi Digital Baru. Menarik sekali, bukan?
Baca Juga: 6 Manfaat Digital Marketing untuk Perkembangan Bisnismu
Semakin pesatnya pertumbuhan teknologi membuat masyarakat semakin bergantung pada hal-hal yang sifatnya digital. Transaksi online lewat e-commerce saja misalnya, sudah mencapai Rp266 triliun lebih pada tahun 2020. Di tahun 2021, terjadi kenaikan sebesar 48,5% mencapai Rp395 triliun. Ini menunjukkan bahwa peluang bisnis digital semakin besar dan tentu saja peluang kerja juga semakin tinggi.
Ada beberapa prospek karier menjanjikan bagi kamu alumni jurusan bisnis digital. Simak beberapa di antaranya berikut ini!
Salah satu profesi yang bisa diisi oleh seorang alumni jurusan bisnis digital adalah perencana bisnis berkelanjutan atau Sustainable Business Planner. Di posisi ini kamu akan bertugas menjadi coordinator yang menyusun upaya pelaksanaan bisnis secara berkelanjutan, terutama pasca terjadinya krisis. Kamu juga akan membuat analisis risiko bisnis dan bagaimana efeknya terhadap keberlanjutan bisnis. Dengan berbagai langkah dan analisis bisnis diharapkan bisa kembali produktif.
Manajer pemasaran digital bisa dibilang sebagai posisi yang cukup populer dan banyak dicari oleh perusahaan-perusahaan saat ini. Manajer pemasaran digital bertanggung jawab atas perencanaan dan pengelolaan kampanye pemasaran yang mempromosikan merek, produk dan layanan yang disediakan. Jika kamu berada di posisi ini, kamu memiliki beberapa tanggung jawab termasuk:
Manajer pemasaran digital biasanya memiliki pengalaman dan pengetahuan terkait pemanfaatan media sosial sebagai media promosi.
Peran utama seorang konsultan bisnis adalah membantu perusahaan lain untuk meningkatkan dan mengoptimalkan model bisnis mereka secara keseluruhan. Seorang konsultan bisnis memanfaatkan informasi yang tersedia dari perusahaan yang menjadi kliennya untuk membantu masalah optimalisasi mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks.
Konsultan bisnis menganalisis praktik dalam sebuah perusahaan atau organisasi, mengidentifikasi kelemahan dan menawarkan solusi. Mereka juga umumnya memiliki spesialisasi dalam bidang tertentu seperti pemasaran, sumber daya manusia, manajemen, teknik atau keuangan dan mampu memberikan saran terkait topik yang dikuasainya. Konsultan bisnis biasanya menjadi bagian dari sebuah perusahaan konsultan.
Baca Juga: Pengertian Transformasi Digital, Dampak, dan Cara Kerjanya
Konsultan pemasaran digital adalah penasihat eksternal yang berspesialisasi dalam memanfaatkan saluran pemasaran online untuk menghasilkan prospek dan meningkatkan konversi penjualan. Layanan konsultan pemasaran digital bervariasi, tergantung pada kebutuhan masing-masing perusahaan. Beberapa konsultan mungkin hanya menangani kampanye pemasaran tertentu. Tapi ada juga konsultan yang bertugas mengawasi seluruh strategi pemasaran dari awal sampai akhir.
Terlepas dari cakupan yang dibutuhkan oleh klien, sebagai konsultan pemasaran digital kamu bertanggung jawab memastikan kampanye yang diluncurkan bisa membantu perusahaan mencapai tujuan mereka. Selain itu, kamu juga harus bisa memilihkan saluran pemasaran yang tepat berdasarkan produk dan audiens target klien kamu. Dengan semua strategi ini, klien atau perusahaan tempat kamu bekerja bisa menghasilkan prospek berkualitas dan mengonversi lebih banyak penjualan.
Seorang analis digital memiliki tugas untuk memastikan akurasi laporan, analisis dan dasbor terkait aset digital sebuah perusahaan. Jika kamu ditempatkan di posisi ini, kamu akan menggunakan perangkat lunak CRM (Customer Relationship Management) untuk membantu proses analisis data.
Posisi semacam ini melibatkan pemeriksaan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif dengan tujuan akhir memberikan pengalaman digital yang optimal kepada pelanggan. Baik sebelum atau sesudah mereka mengunjungi situs perusahaan.
Bagi analis digital yang menangani pemasaran, mereka bekerja dengan sejumlah data. Mereka umumnya ditugaskan untuk memeriksa kekuatan dan kelemahan pesaing. Dengan data tersebut, mereka akan memanfaatkannya untuk meningkatkan kinerja perusahaan tempat mereka bekerja.
Untuk menduduki posisi ini, perusahaan biasanya membutuhkan kandidat yang punya pemahaman menyeluruh terkait SEO (Search Engine Optimization) dan strategi pemasaran dengan media sosial. Kamu juga akan bekerja dekat dengan penelitian kata kunci, pengelolaan data dalam jumlah besar dengan menggunakan berbagai alat analitik.
Bisnis digital yang berbasis teknologi adalah bisnis yang dinamis dan selalu berubah seiring berjalannya waktu. Karena itu, perusahaan yang ingin baju secara digital harus memiliki sosok yang mampu mengembangkan bisnis untuk memajukan posisi perusahaan di pasar. Posisi inilah yang akan diisi oleh seorang manajer pengembangan bisnis atau Business Development Manager.
Seorang manajemen pengembangan bisnis banyak terlibat dengan tim produk, marketing hingga jajaran C-level dalam manajemen perusahaan. C-level biasanya memberikan banyak masukan dalam pengembangan bisnis yang nantinya akan dikolaborasikan oleh manajer pengembangan bisnis dengan tim produk dan marketing. Tugas ini tentu terkait dengan hal-hal yang bersifat digital maupun non digital (offline).
Baca Juga: 5 Contoh Perusahaan yang Melakukan Transformasi Digital
Itulah beberapa informasi penting seputar jurusan bisnis digital dan peluang kerjanya saat ini. Jika kamu ingin menduduki salah satu jabatan penting di atas, jangan lupa memperkaya diri dengan berbagai kelas online yang tersedia di GreatNusa. Semakin luas pengetahuanmu, semakin siap kamu ditempatkan pada posisi strategis bisnis berbasis digital masa depan.